Sekjen Taufik Madjid Kampanye Perubahan Iklim Lewat Bersih Lingkungan

Sekjen Taufik Madjid

TERNATE, NUANSA – Sekretaris Jenderal Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Taufik Madjid mengkampanyekan perubahan iklim melalui agenda bersih lingkungan di sekitar Kota Ternate, Maluku Utara. Kegiatan ini dilaksanakan bersama Ikatan Keluarga Alumni SMA Negeri 1 (IKA SMANSA) angkatan 1990 Kota Ternate.

Sekjen Taufik Madjid mengatakan bahwa langkah peduli lingkungan dengan bersih-bersih sampah merupakan satu dari empat urgensi yang saat ini menjadi masalah di Indonesia. Langkah ini sekaligus menjadi bagian dari dukungan masyarakat setempat untuk melaksanakan agenda global tersebut.

Sekjen Taufik menyerahkan bantuan kepada petugas kebersihan.

“Dunia sekarang ini torang masalah 4 hal. Memerangi kemiskinan, mengutamakan pendidikan, kesehatan, dan perubahan iklim,” ujarnya dalam acara Road to Milad ke-70 Tahun SMA Negeri 1 Ternate yang dilaksanakan IKA SMANSA ’90 PEDULI LINGKUNGAN & BAKTI SOSIAL di depan Kantor Wali Kota Ternate, Minggu (24/9).

“Ini (gerakan peduli lingkungan) termasuk agenda global jadi saya senang torang bicara tentang satu hal yang menjadi isu global, berpikir global bertindak lokal,” imbuh Sekjen Taufik Madjid.

Sekadar informasi, Indonesia merupakan salah satu penghasil sampah dengan jumlah besar. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) merilis sampah Tanah Air setiap tahunnya mencapai 60 juta ton di mana setengahnya merupakan sampah organik rumah tangga dan 20 persen lainnya adalah sampah plastik. Ironisnya, banyak di antara sampah tersebut yang dibuang ke laut dan dikonsumsi ikan yang merupakan salah satu makanan masyarakat Indonesia.

Sekjen Taufik berpose dengan alumni SMANSA 90.

Oleh karena itu, Sekjen Taufik Madjid mengingatkan masyarakat untuk tidak menjadikan laut sebagai tempat sampah. Ia juga menyebutkan beberapa hal yang seharusnya menjadi bagian penting untuk mencegah kebiasaan membuang sampah sembarangan.

“Termasuk memerangi sampah ini bagian dari ini. Pertama harus ada kurikulum yang masuk di sekolah sejak Paud (Pendidikan Anak Usia Dini) kita bentuk mindset dan menjaga karakter disiplin kita. Kedua kesadaran disiplin karakter bersih. Ini harus dimasukkan ke kurikulum sekolah. Tiga adalah civil society. Termasuk ikatan alumni 90 Termasuk civil society yang mendukung pemerintah memerangi sampah,” kata Taufik Madjid. “Gerakan torang adalah gerakan yang tidak hanya berakhir hari ini saja,” tambahnya.

Suasana ketika Sekjen Taufik Madjid menyampaikan sambutan.

Hadir mendampingi Sekjen Taufik Madjid di antaranya adalah Dirjen PPKTrans Danton Ginting Munthe, Irjen Teguh, Direktur Pengembangan Satuan Permukiman dan Pusat Satuan Kawasan Pengembangan Rosyid Althaf, dan Direktur Pengembangan Kawasan Transmigrasi Rajumber Prihatin. (red)