TERNATE, NUANSA – Bidang Perempuan (BP) Pengurus Komisariat Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) IAIN Ternate menggelar diskusi lintas komisariat di Masjid Raya Al-Munawwar, Rabu (27/9).
Setidaknya ada empat delegasi komisariat KAMMI se-Kota Ternate yang didapuk sebagai pemateri. Mereka adalah Ketua Bidang Perempuan KAMMI IAIN Ternate Fikriani Umagapi, Sekretaris Bidang Kaderisasi KAMMI Khairun Ilma R Daraim, Ketua Bidang Kaderisasi KAMMI FKIP Witri Lukman, serta Ketua Bidang Kajian dan Strategi KAMMI STKIP Linda Hasanudin.
“Tujuan diskusi ini adalah untuk mengembangkan sumber daya perempuan agar selalu eksis di ruang publik, sekaligus menjadi ruang diskusi yang ilmiah untuk membicarakan permasalahan perempuan dan menegaskan pada perempuan saat ini, terutama kader-kader perempuan KAMMI se-Kota Ternate agar bisa memperjuangkan keadilan dan hak-hak perempuan di manapun tempatnya,” jelas Fikriani.
Menurutnya, terlahir sebagai laki-laki maupun perempuan adalah takdir atau kodrati secara biologis. Namun jika dilihat dari aspek non-biologis, keduanya memiliki hak yang sama dalam hal mengembangkan potensi diri, dalam hal ini adalah aktualisasi diri baik di ruang domestik maupun di ruang publik. Sebab, keduanya memiliki tugas yang sama, yakni khalifatullah fil ard.
“Aktualisasi diri perempuan sebagai bekal dalam mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender, baik dalam ruang domestik maupun publik. Pada tahap awal dapat diwujudkan melalui bidang pendidikan, sebagai standar minimum adalah sebagai pendidik awal bagi anak-anaknya kelak,” tutur Fikriani.
Seraya menambahkan, ibu adalah sekolah pertama bagi anak-anak (al-ummu madrasah ula) adalah sebuah proklamasi mengenai pentingnya pendidikan perempuan, agar kelak ketika menjadi seorang ibu mampu mendidik anak (regenerasi) dengan baik yang mampu menciptakan peradaban baru. (tan)