TERNATE, NUANSA – Dinas Kesehatan Kota Ternate meminta kepada para petugas pelayanan baik di rumah sakit, puskesmas maupun klinik di Kota Ternate agar memilah sampah medis B3 sebelum dibuang. Ini dilakukan agar menjaga kesehatan antar-sesama.
Selain itu, pemilahan sampah medis diyakini bisa berperan dalam menjaga petugas pengangkut sampah agar terhindar dari penularan penyakit.
“Untuk kota Ternate, Dinkes sendiri memiliki satu unit alat incenerator yang ada di TPA (tempat pembuangan akhir) di Takome dan itu sudah dilakukan kerja sama dengan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Ternate, dr. Fathiyah Suma, Selasa (3/10).
Ia pun mengaku, rumah sakit, puskesmas dan klinik di Kota Ternate giat membangun jejaring transportasi sampah medis hingga pemusnahan. Kendati begitu, ia menegaskan agar komitmen masing-masing fasilitas pelayanan selalu rutin memilah sampah, sehingga tidak menyulitkan petugas pengangkutan sampah medis.
Karena itu, menurut dia, tugas dinas kesehatan tetap melakukan edukasi dan sosialisasi pemilahan sampah padat, cair, dan BHP (bahan habis pakai). Kemudian kerja sama ini pun sudah dilakukan bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH).
“Sampah medis B3 dibuang ke TPA untuk dimusnahkan melalui alat incenerator. Untuk itu, diharapkan pemilahan itu dari tempat sampai pembuangan akhir,” tandasnya. (udi/tan)