TERNATE, NUANSA – Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Maluku Utara melalui Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) menggelar kegiatan Obrolan Seputaran Layanan Haji (OASE Haji), di Aula Mina Asrama Haji Transit Ternate, Senin (9/10).
Hadir sebagai narasumber Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Kementerian Agama RI, Dr H Saiful Mujab, beserta Kepala Subdirektorat Asrama Haji Direktorat Pelayanan Haji Dalam Negeri Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama RI.
Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Kanwil Kemenag Malut Amar Manaf, Kabag TU, Kabid PHU, para undangan yang terdiri dari Pejabat Eselon III Kanwil Kemenag Malut, Kankemenag Kabupaten/Kota, para Kasie PHU, serta para ASN staf Haji Kanwil.
Dalam sambutannya, Kepala Kanwil Kemenag Malut, Amar Manaf, menyampaikan gambaran kondisi dan situasi Asrama Haji Transit Ternate, melaporkan evalusi penyelenggaraan haji Maluku Utara tahun 2023 serta melaporkan progres pembangunan gedung aula Asrama Haji.
“OASE Haji ini sebagai wadah untuk ngobrolin seputar persiapan haji tahun 2024, kebijakan apa saja yang akan diterapkan oleh pemerintah pusat dan pemerintah Arab Saudi,” jelas Amar.
Karena itu, ia menegaskan agar perlu memanfaatkan OASE Haji ini untuk mempersiapkan pelayanan paripurna bagi calon jemaah haji Maluku Utara.
“Mari kita semua mengikuti kegiatan OASE Haji secara aktif dan mendengarkan arahan, kebijakan yang disampaikan oleh Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Kemenag RI,” imbuhnya.
Sementara itu, Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Kementerian Agama RI, Dr H Saiful Mujab, memberikan apresiasi terkait suksesnya pelaksanaan haji musim haji tahun 2023/1444 Hijriah di wilayah Malut.
“Kita patut bersyukur karena pelaksanaan haji tahun ini berjalan dengan baik dan lancar walaupun masih terdapat beberapa catatan,” ucap Saiful.
Saiful mengatakan, pelaksanaan haji tahun 2023 memiliki tantangan yang luar biasa. Apalagi dari 290.000 jemaah haji, terdapat sekitar 30 persen jemaah haji lansia.
Karena itu, pemerintah pun menetapkan tagline “Haji Ramah Lansia” lantaran pelaksanaan haji tahun ini jumlah jemaah haji lansia terbilang cukup banyak. Hal ini sebagai bukti keseriusan pemerintah untuk melayani para jemaah lansia.
Dari hasil evaluasi pelaksanaan haji, khususnya untuk jemaah lansia terdapat beberapa catatan khususnya terkait kesehatan para Jemaah. Di mana banyak jemaah lansia mengalami gangguan kesehatan karena beberapa faktor, salah satunya karena kondisi fisik dan mental yang menurun.
Oleh sebab itu, Saiful mengimbau kepada Kakanwil serta seluruh ASN yang berada di Bidang PHU agar saat melaksanakan manasik haji di Kabupaten/Kota, pentingnya menekankan menjaga kesehatan untuk seluruh jemaah, khususnya jemaah lansia.
Kesehatan merupakan suatu hal yang penting sebagai faktor utama dalam pelaksanaan ibadah haji. Selain itu, ia menegaskan dalam manasik, jemaah haji harus diimbau agar menjaga kesehatan dan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
Lebih jauh, Saiful berkata pelaksanaan manasik haji nanti perlu ditambahkan agenda untuk kebugaran calon jemaah, seperti senam untuk kebugaran. Sebab berdasarkan arahan Gus Men Yaqut Cholil Qoumas, kesehatan jemaah harus menjadi prioritas pada pelaksanaan haji ke depan. Karena itu, ke depannya seluruh petugas haji akan ditingkatkan pengetahuan terkait pelayanan kesehatan jemaah.
“Pemerintah baik dari tingkat pusat sampai ke daerah harus teliti dalam screening kondisi kesehatan calon jemaah haji ke depan. Jemaah haji harus sehat, karena dibalik kemampuan fisik yang baik adalah kunci lancarnya pelaksanaan seluruh rangkaian ibadah,” tandas Saiful. (tan)