DARUBA, NUANSA – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Morotai menggelar Konferensi Cabang (Konfercab) ke IV di auditorium Kantor Bupati Pulau Morotai, Maluku Utara, Sabtu (21/10). Kegiatan tersebut mengusung tema “Rekonsiliasi dan Konsolidasi Kader PMII dalam Menghadapi Pusaran Ekonomi Global”.
Dalam sambutannya, Ketua PKC PMII Maluku Utara, Wahida Abd Rahman, menyampaikan rekonsiliasi dan konsolidasi telah banyak digaungkan oleh berbagai elemen pergerakan. Namun, dalam menghadapi pusaran ekonomi global, salah satu isu yang menjadi cermatan PMII Maluku Utara adalah isu global warming dan perubahan iklim.
Menurutnya, salah satu isu global tersebut sangat berpengaruh terhadap tatanan kehidupan masyarakat-masyarakat kepulauan, terutama di Provinsi Maluku Utara. Hal tersebut juga dianggapnya karena pembangunan industri eksplorasi yang berskala besar dan massif memproduksi karbon sehingga mengakibatkan pemanasan global.
“Indonesia ini terutama Maluku Utara, sebenarnya menjadi sasaran yang paling empuk soal perubahan iklim karena berada di kawasan-kawasan kepulauan. Hal ini terjadi karena pembangunan industri-industri yang massif sehingga berakibat pada terjadinya gas rumah kaca yang merembet ke pemanasan global dan perubahan iklim,” ucap Wahida.
Karena itu, ia menegaskan agar isu perubahan iklim harus diseriusi karena akan berimbas pada pulau-pulau kecil yang terancam tenggelam terutama pulau-pulau di Maluku Utara.
“Ada beberapa pulau kecil di wilayah Maluku Utara itu sudah menghilang, misalnya, dulu ada di Kepulauan Sula, namanya Pulau Pagama itu sudah hilang. Ini karena efek dari perubahan iklim. Itu terjadi karena suhu panas yang ekstrem sehingga terjadinya lelehan bongkahan es di kutub utara, makanya volume air laut bertambah dan itu berpotensi menenggelamkan pulau-pulau kecil,” ungkapnya.
Sebagai salah satu isu strategisnya PMII, maka pihaknya akan menggalang persatuan dalam membijaki isu perubahan iklim dengan mengonsolidasi setiap cabang dan membuat grup-grup diskusi (FGD) untuk penyatuan isu gerakan.
Selain itu, Wahida juga berpesan kepada PMII Cabang Morotai agar memperkuat basis intelektual serta berkonsolidasi dalam penyatuan basis gerakan, terutama melihat Morotai sebagai kawasan strategis secara nasional maupun internasional karena berada di bibir Samudera Pasifik.
“Secara internal, PMII Morotai harus jadikan momen konvercab ini sebagai basis intelektual dan secara eksternal, PMII Cabang Morotai harus melakukan konsolidasi basis gerakan karena Morotai ini berada di tepian Pasifik. Makanya, hal ini harus mampu dilihat oleh anak muda Morotai” imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Panitia Konfercab ke IV PMII Cabang Morotai, Dahrul Siruang, berharap agar Konvercab tersebut dapat melahirkan pemimpin baru yang dapat menakhodai PMII Morotai ke arah yang lebih baik.
“Semoga pimpinan yang terpilih ke depannnya dapat membawa PMII Morotai ke arah yang lebih baik. Kami juga berharap supaya tidak ada yang berkecil hati jika seandainya belum terpilih sebagai pimpinan supaya tidak ada yang terpecah-belah. Semuanya harus legawa dan dapat memimpin PMII dengan amanah yang diemban,” tutupnya. (tr1/tan)