Oleh: Raihun Anhar, S.Pd
Pemerhati Umat
___
BERBICARA soal Gaza berarti bahas masalah Palestina-Israel. Sudah tujuh puluh lima tahun Palestina dijajah Israel. Berbagai cara telah penjajah lakukan untuk mengusir warga Palestina. Mereka dibohongi untuk mengungs,i tetapi tempat tinggal mereka direbut oleh Yahudi yang disebut pemukiman ilegal Yahudi. Mereka juga dipaksa untuk mengakui Israel sebagai negara dan berharap damai seperti Nusair Yasin (Nas Daily). Informasi ini didapatkan dari video YouTubenya Ustadz Muhammad Husein Gaza.
Kabar Palestina hingga kini masih terus diperangi. Penyerangan sudah tujuh belas hari sejak 7 Oktober 2023 hingga 24 Oktober. Dari penjelasan Ustadz Husein dikatakan bahwa serangan di malam hari itu lebih besar dibanding siang hari. Israel mulai menyasar keluarga pejuang Palestina untuk melemahkan musuh. Namun, siapa sangka justru hal ini makin menambah semangat mereka. Mengapa demikian? Karena mereka merindukan mati syahid. Sebaliknya Israel malah takut mati sampai-sampai tentaranya harus menggunakan pampers. Sungguh perbedaan yang jauh antara langit dan bumi. Israel buminya, Palestina langitnya.
Tujuh puluh lima tahun bukan waktu yang singkat. Pemboman dan perang tak lagi memberikan rasa takut di dada mereka. Tahun demi tahun wilayah Palestina semakin kecil namun tidak dengan semangat juang mereka. Terlihat dari bagaimana Hamas mulai menyerang saat Al Aqsa dinodai Israel. Begitu pun mereka yang tidak keluar dari sana. Ini menunjukkan perjuangan mereka melawan penjajah. Sekalipun kematian di depan mata, namun tidak terdengar kalimat menyerah pada penjajah.
Semangat pejuang Palestina membuat iri siapa pun yang menginginkan surga firdaus. Hal itu karena mereka mudah mendapatkannya, sedangkan kita tidak. Begitulah istimewa negeri Syam dan penduduknya. Di saat manusia terlena dengan kemewahan dunia, Palestina tergiur oleh kemewahan akhirat. Mereka tak takut mati dan terus berjuang mempertaruhkan nyawa menjaga agama.
Jangan hanya menjadi penonton yang hanya melihat superhero melawan musuhnya. Tetapi ambil peran untuk bersama dalam perjuangan. Tidak harus dengan terjun ke medan perang. Kita bisa berjuang dengan lisan untuk menyampaikan kebenaran mengingat masih banyak propaganda penjajah yang harus dilawan. Ingatlah sabda Rasulullah Saw berikut ini:
عَنْ أَبِي سَعِيْدٍ الخُدْرِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ ﷺ يَقُوْلُ: «مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَراً فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ، فَإِنْ لَمْ يَستَطِعْ فَبِلِسَانِهِ، فَإِنْ لَمْ يَستَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ الإِيْمَانِ» رَوَاهُ مُسْلِمٌ.
Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Barangsiapa dari kalian melihat kemungkaran, ubahlah dengan tangannya. Jika tidak bisa, ubahlah dengan lisannya. Jika tidak bisa, ingkarilah dengan hatinya, dan itu merupakan selemah-lemahnya iman.” (HR. Muslim, no. 49).
Dari hadis tersebut maka kita harus melawan kemungkaran (penjajahan) Israel pada Palestina dengan tangan jika kita punya kuasa. Namun jika tidak, maka lisan/menyeru menjadi pilihan. Jika tidak bisa dengan lisan, maka pakai hati. Begitulah pilihan untuk melawan tak ada lagi yang lain. Maka sampaikanlah kebenaran dan tak perlu takut. Ingatlah firman Allah berikut:
اِنَّ اللّٰهَ اشْتَرٰى مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ اَنْفُسَهُمْ وَاَمْوَالَهُمْ بِاَنَّ لَهُمُ الْجَنَّةَۗ يُقَاتِلُوْنَ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ فَيَقْتُلُوْنَ وَيُقْتَلُوْنَ وَعْدًا عَلَيْهِ حَقًّا فِى التَّوْرٰىةِ وَالْاِنْجِيْلِ وَالْقُرْاٰنِۗ وَمَنْ اَوْفٰى بِعَهْدِهٖ مِنَ اللّٰهِ فَاسْتَبْشِرُوْا بِبَيْعِكُمُ الَّذِيْ بَايَعْتُمْ بِهٖۗ وَذٰلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيْمُ
“Sesungguhnya Allah membeli dari orang-orang mukmin, baik diri mau-pun harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang di jalan Allah; sehingga mereka membunuh atau terbunuh, (sebagai) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil, dan Al-Qur’an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya selain Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan demikian itulah kemenangan yang agung.” (QS. At Taubah [9] : 111).
Jangan biarkan saudara kita berjuang sendiri di sana, padahal kita juga bisa walau berbeda caranya. Penjajah begitu semangat untuk memperjuangkan keinginan mereka yang jelas salah. Lalu mengapa kita diam padahal kita benar? Ingatlah bahwa kehidupan ini akan dipertanggungjawabkan di hadapan Sang Pencipta, maka lakukanlah apa yang bisa sebagaimana Palestina yang terus melawan. I STAND WITH PALESTINE. (*)