TERNATE, NUANSA – Dinas Pendidikan Kota Ternate menggelar rapat perdana dalam rangka pelaksanaan tugas dan program kerja tim literasi tahun 2024. Rapat tersebut berlangsung di aula kantor Dinas Pendidikan Kota Ternate, Kamis (2/11).
Pertemuan ini dihadiri Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Ternate Safia M Nur, Kepsek SD dan SMP, Bunda Literasi se-Kecamatan Kota Ternate serta sejumlah komunitas literasi di Kota Ternate.
Kepala Disdik Ternate sekaligus Ketua Tim Literasi Kota Ternate, Muslim Gani, mengatakan rapat perdana ini untuk menyiapkan tentang program literasi tahun 2024. Karena itu, kehadiran komunitas literasi sangat diharapkan.
“Sesuai Perwali Nomor 7 tahun 2023 tentang literasi ini, disasar dalam satuan pendidikan, yakni literasi sekolah, literasi keluarga dan literasi masyarakat,” ujar Muslim.
Menurutnya, untuk satuan pendidikan melalui literasi sekolah. Sedangkan keluarga dan masyarakat melalui komunitas-komunitas literasi yang dibangun. Karena sesungguhnya literasi harus dimulai dari keluarga sejak anak masih dalam kandungan.
“Di pertemuan akan datang, kami akan mengundang Kepala Dinas Kesehatan, sehingga terciptanya kolaborasi antara Dinas Pendidikan, Dinas Perpustakaan, dan Dinas Kesehatan sehingga ada literasi yang akan menjadi program prioritas,” tuturnya.
Muslim menambahkan, untuk Dinas Pendidikan membidangi literasi sekolah, sedangkan Dinas Perpustakaan membidangi literasi keluarga dan masyarakat. Karena itu, satu kegiatan dibiayai oleh dua dinas. Selanjutnya akan dibuat pembobotan kematangan program-program yang disusun serta penganggarannya.
Selain itu, Muslim mengaku Bappelitbangda dilibatkan oleh tim literasi agar dimasukkan di tahun 2024. Literasi di Ternate, kata dia, memang sudah ada sehingga butuh ditingkatkan agar menjadi satu budaya. Dengan begitu, bukan sekadar literasi baca tulis dan menghitung, tapi bagaimana literasi tersebut sampai pada produk.
Sedangkan literasi di satuan pendidikan sudah bergerak melalui rumah baca dan pojok baca yang ditingkatkan melalui sarana prasarana. Kemudian perpustakaan pun sudah ada dan bahkan setiap tahun dilakukan pengadaan buku lewat dana BOS.
“Lewat Perwali itu, sebelum 15 menit siswa masuk belajar dibiasakan membaca. Kita juga evaluasi lagi sekolah mana yang perpustakaannya belum ada. Karena Pemkot Ternate sudah membangun perpustakaan di 10 sekolah, tinggal dilihat sarana yang lain,” tutupnya. (udi/tan)