Daerah  

Pengunjung Keluhkan Fasilitas Toilet di Objek Wisata Rappa Pelangi Halmahera Barat

Lima unit cottage wisata Rappa Pelangi Halbar yang belum dilengkapi fasilitas toilet. (Istimewa)

JAILOLO, NUANSA – Objek wisata Rappa Pelangi di Desa Bobanehena, Kecamatan Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat, menarik perhatian pengunjung, baik wisatawan lokal maupun mancanegara. Namun begitu, sejumlah fasilitas umum berupa toilet masih dikeluhkan para pelancong tersebut.

Padahal, toilet merupakan fasilitas utama yang sangat dibutuhkan oleh pengunjung. Namun, Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat seakan tutup mata.

Amatan Nuansa Media Grup (NMG), terdapat lima unit cottage atau pondok wisata di atas air yang belum dilengkapi dengan septic tank biotech. Akibatnya, pengunjung yang sempat menginap terpaksa harus menggunakan toilet di luar.

“Mungkin yang masih kurang di sini untuk lima cottage di atas air yaitu fasilitas WC yang kurang lengkap. Tapi untuk fasilitas lain semuanya bagus, termasuk Villa dan kulinernya juga bagus, karena di tempat saya tidak ada seperti ini,” kata salah satu pengunjung, M Afan kepada wartawan, Minggu (5/11).

Ia berharap fasilitas toilet tersebut segera dilengkapi oleh pihak terkait, sehingga memberikan kenyamanan bagi para pengunjung. Sebab, objek wisata ini diyakini mampu meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) di sektor pariwisata.

“Tapi fasilitas yang lain bagus semua, saya sangat tertarik dengan wisata ini, kalau ada waktu saya akan jalan-jalan ke sini lagi,” ujarnya.

Sementara itu, Wika Tridasari, pengunjung asal Sumatera Selatan mengaku baru pertama kali berkunjung ke Maluku Utara. Menurutnya, wisata Rappa Pelangi punya pesona tersendiri, pemandangan alamnya indah dan menarik karena berada di pinggir pantai. Begitu pula view pegunungan yang eksotis.

“Selaku orang luar yang baru masuk ke sini, untuk fasilitasnya cukup baik karena ada AC dan fasilitas lainnya terutama Villa yang baru 10 unit cukuplah lengkap. Tapi untuk Villa yang lama belum lengkap fasilitas toiletnya,” kata dia.

Terpisah, Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Halbar, Fenny Kiat, mengaku untuk Villa atau cottage lama yang terdiri dari lima unit itu dibangun oleh Dinas PUPR Halbar dengan keterbatasan anggaran, sehingga fasilitas toiletnya belum lengkap.

“Memang hal itu kami tidak bisa paksakan. Tetapi 10 cottage atau pondok wisata di atas air yang dibangun dengan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) itu dibangun toiletnya dengan septic tank biotech,” jelasnya.

Menurutnya, septic tank biotech ini sebagai upaya mengantisipasi pembuangan air limbah agar tidak sembarangan buang hajat, karena wisata Rappa Pelangi pun ada yang berenang dan snorkeling sehingga harus steril.

“Kalau untuk toilet cotagge dari 10 unit yang dibangun dari PEN itukan toiletnya di dalam dan septic tank-nya dari biotech. Tapi yang dibuat lima unit pertama itukan toiletnya di luar, karena waktu itu masih keterbatasan anggaran yang dibangun oleh PUPR Halbar itu,” tutupnya. (adi/tan)