TERNATE, NUANSA – Dana Alokasi Khusus (DAK) Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Ternate mengalami penurunan drastis di tahun 2024. DKP menerima kucuran DAK senilai Rp5,6 miliar dari tahun sebelumnya. Ini karena ada penambahan penerima di kabupaten/kota.
Kepala DKP Kota Ternate, Faisal Danu Husen, mengatakan untuk DAK 2024 sudah masuk pembahasan sinkronisasi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di angka Rp5,6 miliar, namun belum ada finalisasi.
“Jadi finalisasi diagendakan dalam waktu pertengahan November. Dari finalisasi itu kita bisa tahu bahwa alokasikan anggaran DAK untuk DKP sebesar berapa nanti dipastikan di saat pembahasan,” ujar Faisal, Senin (6/11).
Menurutnya, ada program kegiatan yang diusulkan, yakni armada penangkapan, alat penangkapan pendukung, rehabilitasi pembangunan unit pengelolahan ikan, sarana prasarana rumah produksi. Sedangkan untuk bidang budidaya itu penambahan keramba jaring apung dan sarana budidaya ikan tawar serta peningkatan kapasitas budidaya.
“Setiap usulan kegiatan itu kita mengacu pada juknis (petunjuk dan teknis). Sementara, kami mendapat informasi dari pusat bahwa salah satu alasan DAK menurun karena ada penambahan lokasi penerima DAK yang tadi hanya 100 kabupaten/kota, di tahun 2024 nanti penerima DAK sudah bertambah 150 kabupaten/kota. Tapi di angka Rp5 miliar sekian itu masih lumayan,” katanya.
Di sisi lain, Faisal menambahkan, untuk budidaya di Kecamatan Moti sudah rampung pekerjaannya oleh pihak ketiga, dan sekarang dimanfaatkan oleh kelompok penerima.
“Kalau pengadaan sarana prasarana budidaya ikan tawar, terus budidaya rumput laut dan keramba jaring apung itu belum selesai, namun minggu ini akan dilakukan pemasangan oleh pihak penyedia,” jelasnya.
“Untuk lokasi jaring apung ada tiga wilayah, di antaranya Pulau Moti, Hiri dan Batang Dua. Untuk diketahui, Hiri dan Batang Dua sudah terpasang, tinggal menunggu bibit ikan terapung yang saat ini dalam proses pemesanan,” sambungnya menutup. (udi/tan)