Daerah  

Dinas PPPA Ternate Gelar Pelatihan Penguatan Peran Kapasitas Forum Anak

Pose bersama usai pelatihan penguatan peran kapasitas forum anak (pelopor dan pelapor) se-Kota Ternate tahun 2023. (Istimewa)

TERNATE, NUANSA – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Kota Ternate menggelar Pelatihan Penguatan Peran Kapasitas Forum Anak (Pelopor dan Pelapor) se-Kota Ternate Tahun 2023, Kamis (9/11).

Kegiatan yang diikuti 30 peserta ini terdiri dari Kecamatan Ternate Tengah, Utara, Selatan, Barat, dan Kecamatan Pulau Ternate. Sedangkan pematerinya yakni dari Bappelitbangda, Dinas PPPA, dan Forum Anak Kota Ternate. Pembahasannya tentang kasus dan penanganan terkait peran forum anak sebagai pelopor dan pelapor.

Bunda Forum Anak Kota Ternate, Marliza M Tauhid, mengatakan untuk forum anak ini pihaknya berharap dapat berperan aktif. Dengan kata lain, tidak hanya dibentuk di tingkat kota dan kecamatan, tetapi harus sampai di tingkat kelurahan, sehingga dapat memperkecil ruang lingkup jangkauan.

“Artinya dengan ruang lingkup kecil ini akan lebih besar informasi yang didapat terkait dunia anak tersebut. Dengan harapan bisa meminimalisir melalui forum anak sebagai perpanjangan tangan dari Dinas PPPA,” ujarnya.

Selain itu, kata Marliza, tindakan profetik pun harus dilakukan melalui forum anak, agar mampu membantu tugas-tugas pemerintah. Baginya, ini harus berjalan aktif, baik sinergitas antara Dinas PPPA dengan program TP-PKK Kota Ternate.

“Karena TP-PKK siap mendukung kegiatan ini secara keseluruhan. Selain itu, kami berharap ada penguatan anggaran, dan tidak menutup mata maksimal satu kegiatan tentu harus didukung dengan anggaran. Karena itu, Pemkot Ternate harus melihat kegiatan ini agar forum anak dapat berjalan maksimal,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Dinas PPPA Kota Ternate, Marjorie S Amal, menambahkan saat ini yang aktif baru Forum Anak Kota Ternate. Sebab sebagian besar mampu mengedukasi forum anak se-kecamatan melalui pelatihan tersebut.

“Kita sudah bentuk semua di seluruh kecamatan di Kota Ternate, termasuk di Kecamatan Pulau Batang Dua. Kami fokus menggerakkan dulu supaya efeknya bisa berlanjut ke tingkat kelurahan. Tetapi tidak menutup kemungkinan event nasional yang mendaftar juga tidak hanya forum anak kota, tapi ada perwakilan dari forum anak kelurahan,” jelasnya.

Pihaknya berharap melalui kegiatan ini bisa tumbuh bersama. Sebab saat ini banyak permasalahan di Kota Ternate seperti menelantarkan anak, diskriminasi dan kekerasan anak. Sehingga melalui kegiatan ini diharapkan menjadi garda terdepan untuk membantu dinas agar mengedukasi teman sebaya.

“Jadi mereka menjadi pelopor atau agen perubahan yang bisa memanfaatkan waktu luang untuk kepentingan, yakni mentransfer hal apa yang dipelajari. Sementara pelatihan yang kami perkuat itu isu perkawinan anak, kekerasan seksual dan bullying,” terangnya.

Ketiga isu seperti itu, tambah Marjorie, harus ikut mengambil peran di Kota Ternate, apalagi sudah menggandeng Forum Anak Kota Ternate seperti turun di sekolah-sekolah, sehingga dorongan untuk edukasi ini diharapkan sesuai dengan ekspektasi.

“Isu-isu seperti ini bukan hanya ditangani dinas pemberdayaan perempuan saja, tapi menjadi isu bersama yang menjadi konsen dari OPD lain, mitra atau kelembagaan mana pun untuk peduli terhadap masalah tersebut, terutama lewat kerja kolaborasi. Kalau tidak punya kepedulian terhadap permasalahan ini, bagaimana pemenuhan hak anak bisa terjamin di generasi ke depan,” tutupnya.

Sekadar diketahui, dalam kesempatan itu, Bunda Forum Anak Kota Ternate, Marliza M Tauhid, menyerahkan alat musik gitar dan mic untuk Forum Anak Kota Ternate. (udi/tan)