DARUBA, NUANSA – Seorang siswi SMP di Kecamatan Morotai Selatan, Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, ditemukan tewas gantung diri di kamarnya, Sabtu (11/11) malam sekira pukul 19.30 WIT. Korban berinisial JP (14 tahun) ini pertama kali ditemukan oleh saudaranya.
Motif kematian korban hingga kini belum diketahui. Namun begitu, kuat dugaan korban nekat bunuh diri lantaran kecewa dengan sang ibu yang tidak mengizinkan JP sekolah di Kabupaten Halmahera Utara.
“Kami menemukan JP sudah tidak bernyawa di dalam kamarnya sekitar pukul 19.30 WIT malam. Mungkin dari sore sudah gantung diri, tapi baru ditemukan sekitar setengah delapan. JP menggunakan tali ayunan,” kata Nursal, paman korban.
Sementara itu, Kapolsek Morotai Selatan, AKP Aris AB, mengatakan setelah mendapatkan informasi tersebut, pihaknya langsung menuju ke TKP (tempat kejadian perkara).
“Kejadian ini sekitar selesai magrib, begitu saya tanya saksi dari keluarga almarhumah terkait dengan kematiannya, keluarga almarhumah menyatakan bahwa kematian itu betul-betul gantung diri,” jelas Aris.
Menurutnya, ibu korban menolak untuk diautopsi, karena kejadian tersebut adalah murni bunuh diri.
“Begitu saya minta untuk diautopsi, tapi seluruh keluarga dari pihak ibunya tidak mau diautopsi, karena berpikir bahwa itu murni (bunuh diri), sehingga tidak ada proses penyelidikan,” katanya.
Pihak kepolisian pun berupaya menjelaskan ke pihak keluarga untuk menandatangani surat pernyataan agar di kemudian hari jika adanya kejanggalan, maka pihak keluarga diproses hukum.
“Rencana besok dikuburkan dan tinggal menunggu orang tua laki-lakinya dari Tobelo, untuk diminta kepastiannya apakah diautopsi ataukah tidak. Karena itu, penyebab sementara adalah gantung diri murni, itu sesuai dengan pernyataan dari pihak keluarga,” tutupnya. (tr1/tan)