TERNATE, NUANSA – Gerai McDonald’s (McD) Indonesia di bawah naungan PT Rekso Nasional Food resmi dibuka di Kelurahan Gamalama, Kecamatan Ternate Tengah, Kota Ternate, Rabu (15/11). Kehadiran restoran cepat saji tersebut disinyalir mendapat dukungan Pemerintah Kota Ternate.
Lihat saja, peresmian tersebut bahkan dihadiri perwakilan dari Dinas Perhubungan (Dishub), Dinas Kesehatan (Dinkes), Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Ternate. Hal ini menuai pro kontra di tengah masyarakat Kota Ternate. Pasalnya, kehadiran gerai tersebut dinilai mendukung produk Israel di tengah seruan aksi boikot oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Tim Operasional Indonesia Timur, Reny, mengatakan kehadiran McDonald’s di Kota Ternate memang sudah lengkap lisensinya, bahkan sudah sowan ke pihak Kesultanan Ternate. Karena itu, pihaknya bekerja sama dengan Pemkot melalui Dinas Perhubungan untuk mengatur lalu lintas di lokasi setempat, agar mengurai kemacetan.
“Persoalan izin ini dari pusat, kemudian tembusan ke Pemkot sehingga mengeluarkan IMB (izin memberikan bangunan) termasuk IPAL serta semua uji kelayakan. Kalau tidak ada kelengkapan izin, tidak mungkin dibuka. Setiap ada acara apapun tetap izin dan itu melibatkan pihak keamanan. Dalam peresmian juga kami mengundang Pemkot yang diwakili Dishub, Dinkes dan DPMTSP,” ujar Reny.
“Yang tersedia di sini adalah produk lokal, kalau masyarakat belum tahu tidak apa-apa sehingga ini sebagai bahan informasi. Selain itu, kami datang di sini untuk memperluas perekonomian dan mendatangkan investor lain. Bahkan McDonald’s juga menyetor pajak daerah sebesar 11 persen,” sambungnya.
Di sisi lain, kata Reny, pihaknya menaruh perhatian atas eskalasi konflik di Timur Tengah (Israel-Palestina). Karena itu, sebagai pemegang waralaba yang memiliki peran dalam mengembangkan jaringan McDonald’s di Indonesia, komunitas adalah jantung dari bisnis perusahaan. Simpati ini ditujukan kepada para korban, keluarga, dan komunitas yang terdampak.
“Terkait dengan pemberitaan terakhir mengenai McDonald’s, kami ingin menegaskan bahwa PT Rekso Nasional Food perusahaan swasta nasional, sepenuhnya dimiliki oleh pengusaha asli Indonesia dengan jumlah karyawan lebih dari 16.000 tenaga kerja lokal,” jelasnya.
Ia pun menerangkan, McDonald’s Indonesia merupakan entitas yang beroperasi secara independen dan tidak terafiliasi dengan kegiatan operasional maupun keputusan McDonald’s di negara lain, termasuk McDonald’s Israel.
“Kami berkomitmen untuk senantiasa memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan, menyajikan makanan dengan kualitas terdepan, dan memberikan manfaat yang besar bagi komunitas sekitar serta masyarakat Indonesia termasuk di Kota Ternate,” tuturnya.
Tentu dengan filosofi “Niat Baik, Hasil Baik” yang diajarkan oleh pendiri yang terus berupaya menjadi bagian yang positif dari komunitas di mana pun berada. Selain itu, sepenuhnya difokuskan untuk memberikan pengalaman McDonald’s yang disukai dan dipercayai pelanggan.
Sementara, Kepala DPMPTSP Kota Ternate, Bahtiar Teng, mengaku berdirinya bangunan McDonald’s di Ternate diizinkan dari pusat menggunakan Online Single Submission (OSS) yang diluncurkan oleh Kementerian Investasi.
“OSS ini sistem yang bekerja sehingga terbitnya Nomor Induk Berusaha (NIB) langsung, karena otomatis dari kementerian. Terus Izin Mendirikan Bangunan (IMB) ini, mereka (McDonald’s) sewa dari pemilik Jatiland Mall bahkan itu sudah jadi, kalau izin usaha semua nasional karena dibuat pusat,” ucapnya.
Bahtiar menambahkan, Pemkot juga memeriksa perlengkapan izin, sebab dengan izin tersebut bisa ditempatkan di mana saja untuk membangun McDonald’s.
“Walau ada pro kontra di masayarakat, tapi tidak bisa karena di Undang-undang Cipta Kerja disahkan. Sangat jelas apalagi pemberlakukan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 5 Tahun 2021 terkait perizinan berusaha berbasis risiko. Sehingga itu, untuk mempermudah berinvestasi, tidak bisa larang,” pungkasnya. (udi/tan)