JAILOLO, NUANSA – Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (BP3D) Kabupaten Halmahera Barat resmi membuka lomba inovasi daerah yang diberi nama Gerakan Pengembangan Inovasi Daerah (GERBANG INDAH). Acara ini dibuka Wakil Bupati Halbar, Djufri Muhamad, di Aula Bidadari Kantor Bupati Halmahera Barat, Senin (27/11).
Kegiatan tersebut dihadiri Sekda Syahril Abd Radjak, para pimpinan OPD, serta tim penilai inovasi yang terdiri dari akademisi STPK Banau Jemmy CH Rakinaung, dan Mayz Papilaya, BPSDM Maluku Utara, Najmia M Amin, serta Kadis Perpustakaan Maluku Utara Mulyadi Tutupoho.
Djufri dalam konferensi pers mengatakan, lomba inovasi daerah ini dalam rangka mendukung pemerintah daerah di bawah kepemimpinan Bupati James Uang dan Wakil Bupati Djufri Muhamad (JUJUR), yakni “Diahi” program Halbar sehat, Halbar terang, Halbar religius, Halbar nyaman, Halbar cerdas, Halbar berdering, dan Halbar Sejahtera.
“Maka seluruh instansi pemerintah daerah harus melakukan gerakan-gerakan perubahan dalam hal pelayanan pemerintahan yang bersih, akuntabel, efektif dan lain-lain,” ujarnya.
Menurutnya, ini merupakan regulasi dan ketentuan yang wajib bagi seluruh instansi untuk melakukan inovasi. Sebab, di Maluku Utara sudah tergolong daerah inovatif, termasuk Halmahera Barat. Karena itu, pihaknya menarget di tahun depan, Halbar sudah masuk daerah sangat inovatif.
“Di tahun depan mungkin lomba inovasi daerah ini sudah bisa menyasar ke desa maupun ke BUMDes, dan segala rupa mungkin dalam penyampaian tadi saya dan Bupati memberikan dukungan seluruh pihak SKPD yang telah bekerja keras mengangkat daerah kita menjadi daerah yang sangat inovatif,” tuturnya.
Ia mengaku, kalau terkait lomba inovasi ini mungkin yang pertama di Maluku Utara yang digelar di Halmahera Barat ini. Sehingga itu, inovasi ini dihimpun oleh BP3D dan para SKPD yang mendaftar. Selain itu, gerakan hari ini pun sudah dilombakan sehingga dipastikan ada motivasi-motivasi di setiap SKPD.
“Kemungkinan ke depan kami bisa membuat kayak event tahunan seperti festival Teluk Jailolo. Dalam hal lomba inovasi daerah, target berikut di tahun yang akan datang itu sudah harus masuk pada daerah yang sangat inovatif. Jadi dengan inovasi daerah ini juga sebagai upaya untuk mendapatkan Dana Insentif Daerah (DID),” terangnya.
Sementara, Kepala BP3D Halbar, Julius Marau, menuturkan sesuai RPJMD Bupati dan Wakil Bupati, daerah ini di tahun 2025 harus masuk daerah terinovatif. Karena itu, ada tiga kriteria yang dinilai dalam lomba inovasi daerah, yang pertama yaitu rancang bangun agar bagaimana bangunan atau fondasi inovasi daerah itu dibangun.
“Kemudian kategori penilaian yang kedua yaitu tampilan video dan majalah. Sedangkan kategori yang ketiga yakni strategi marketing. Inovasi ini jika tidak memperkenalkan strategi marketing, maka akan tidak dikenal, sehingga dilakukan agar bagaimana strategi para OPD bisa menjual inovasinya keluar,” jelasnya. (adi/tan)