Oleh: Raihun Anhar, S.Pd
Pemerhati Umat & Pengajar
___
GURU adalah sebuah profesi yang bekerja untuk mengajar dan mendidik generasi. Menjalankan tugasnya bukan hal yang mudah. Mengajarkan kepada murid-murid agar mereka tahu dan paham juga membutuhkan pengorbanan. Lebih sulit lagi adalah mendidik mereka agar berakhlak yang baik. Untuk itu kami tidak setuju untuk mengatakan bahwa guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Jasa guru itu sangat banyak dalam kehidupan. Apakah pantas julukan pahlawan tanpa tanda jasa itu ditujukan pada guru?
Guru bukan hanya yang berpakaian ciri khas guru. Tetapi guru adalah semua manusia yang bersedia mengajar dan mendidik. Guru utama manusia adalah orang tua. Ibu yang disebut sebagai sekolah utama, begitupun ayah yang mengajarkan anaknya untuk menjadi pribadi yang kuat. Apakah pantas kita menyebut orang tua tidak berjasa untuk anak-anaknya? Sungguh tidak pantas bukan?
Ia berusaha mengajarkan kepada murid-muridnya dari ketidaktahuan menjadi tahu. Bahkan terkadang seorang guru rela menyelesaikan masalah muridnya, padahal ia sendiri punya masalah hidup. Jika ia bukan seorang guru, mungkin ia akan berpikir buat apa menyelesaikan masalah orang lain lah wong ia juga punya masalah.
Pantaskah kita mengatakan guru tidak berjasa? Padahal ia korbankan pikiran dan waktunya untuk mengajari kita. Memahamkan kita akan ilmu yang bermanfaat untuk hidup. Saat kita salah, ia menegur karena sayang di saat tidak ada yang menegur kita. Apakah hal itu bukan jasa?
Tanpa guru manusia tidak akan cerdas melainkan bodoh. Tanpa guru tidak akan hadir manusia-manusia hebat di dunia ini. Jasa gurulah yang melahirkan generasi-generasi terbaik di dunia. Misalnya Albert Einstein, yang awalnya bodoh namun belajar dari buku Ibnu Sina jadi cerdas sehingga kita mengenalnya sebagai ahli fisika dan ilmuwan. Dibalik Albert Einstein, ada guru yang hebat yakni Ibnu Sina yang lewat karyanya ia bisa melahirkan ilmuwan penerusnya. Belum diajarkan secara langsung loh itu.
Hari ini kita mengenal Mark Zuckerberg sebagai pendiri FB. Namun, tahukah anda ia belajar dari seorang guru sekaligus ilmuwan muslim yakni Al Khawarizmi. Kemudian ada pula komandan perang terbaik di masa lampau yakni Muhammad Al Fatih yang menaklukkan Konstantinopel dengan Islam. Ia diajarkan oleh beberapa guru sejak kecil hingga berhasil. Salah satu guru yang paling berpengaruh adalah Syaikh Muhammad Syamsuddin bin Hamzah.
Sekarang kita kenal lagi pasukan terbaik yang berdiri melawan penjajah Zionis di Palestina. Juru Bicara Hamas, Abu Ubaidah yang begitu hebat saat berpidato sehingga menyemangati warga Gaza untuk terus melawan penjajah. Pidatonya menggetarkan jiwa-jiwa musuh dan menyemangati para pejuang. Ia juga dibentuk oleh jasa guru yang bernama Syekh Ahmad Yasin.
Itulah beberapa contoh manusia hebat yang dibentuk oleh guru. Banyak jasa yang guru berikan untuk mengajar dan mendidik mereka. Dengan jasa, guru mampu melahirkan generasi-generasi hebat di masanya bahkan setelahnya. Guru-guru hebat yang telah disebutkan di atas adalah murid dari manusia terbaik yakni Rasulullah Muhammad Saw. Jika kita menyebut guru pahlawan tanpa tanda jasa, berarti kita menganggap Rasulullah Saw tidak berjasa dalam hidup kita. Maka dari itu dapat dikatakan bahwa guru adalah pahlawan yang berjasa, yang dari jasanyalah melahirkan manusia-manusia terbaik di dunia. Wallahualam bishawab. (*)