Polmas  

Gelar Diskusi, Relawan PRIDE Maluku Utara Bahas Program Prabowo-Gibran

Pose bersama relawan PRIDE Maluku Utara usai diskusi. (Istimewa)

TERNATE, NUANSA – Relawan Prabowo-Gibran Digital Team (PRIDE) Maluku Utara menggelar diskusi di Rotasi Coffe Lab, Kota Ternate, Jumat (12/1) malam. Diskusi dengan tema “Digitalisasi dan Hilirisasi untuk Masa Depan Maluku Utara” ini menghadirkan tiga pembicara, yakni Korwil PRIDE Malut Mohdar Bailusy, Praktisi IT/Owner Canvas Streaming Erwin Gunawan, dan Ketua DPW Gekrafs Malut Imran Guricci.

Acara diskusi tersebut dihadiri ratusan relawan dari pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Mohdar mengatakan, diskusi ini merupakan salah satu upaya untuk membumikan gagasan keberlanjutan program hilirisasi dan digitalisasi yang telah dilakukan oleh Presiden Jokowi yang menjadi salah satu fokus dari 8 Asta Cita Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024.

Bagi Mohdar, hilirisasi industri pertambangan di Maluku Utara saat ini telah banyak memberi multiplayer efek, di antaranya terbuka lapangan pekerjaan yang sangat banyak dan berhasil menaikkan capaian pertumbuhan ekonomi Malut secara makro.

Transformasi digital Indonesia 2045 yang digagas pemerintah mensyaratkan kolaborasi antara entitas. Digitalisasi Maluku Utara yang diwujudkan ke dalam pemerintahan digital, ekonomi digital, dan masyarakat digital membutuhkan kekuatan leadership untuk mewujudkannya. Pemeraatan infrastruktur teknologi informasi yang layak menjadi fondasi awal menuju transformasi digital Maluku Utara.

“Dampak hilirisasi nikel di Malut telah membuka banyak lapangan kerja dan membawa dampak berupa pertumbuhan ekonomi yang tinggi secara makro. Program hilirisasi ini harus dilanjutkan dan itu menjadi salah satu misi Prabowo-Gibran yang akan menjadi fokus ketika terpilih nanti,” ujar Mohdar.

Sementara itu, digitalisasi menurut Erwin Gunawan, merupakan salah satu kunci kemajuan suatu bangsa, karena dunia telah terkoneksi secara global yang menuntut semua negara harus menyesuaikan diri dengan perkembangan IT tersebut.

Dalam kesempatan yang sama, Imran Guricci menuturkan salah satu tantangan menuju Indonesia Emas 2024 adalah bagaimana memanfaatkan bonus demografi yang dihadapi Indonesia di tahun-tahun mendatang. Karena itu, digitalisasi merupakan salah satu kunci untuk menghadapi tantangan bonus demografi tersebut. (tan)