DARUBA, NUANSA – Meski sempat mendapat penolakan warga, Pemerintah Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, tetap mengizinkan Indomaret beroperasi. Padahal, banyak pihak yang menolak ritel modern tersebut karena dianggap akan mengancam pelaku usaha kecil, terutama UMKM yang dikelola oleh masyarakat lokal. Bahkan aksi protes penolakan pun sudah dilakukan sejak beberapa bulan lalu.
Asisten I Setda Morotai, Muhlis Baay, mengatakan meski ritel modern tersebut beroperasi, pihaknya menjamin pelaku-pelaku UMKM Morotai tak diabaikan pemerintah daerah setempat.
“Pro kontra itu tetap ada, makanya kan tidak semua titik. Artinya bahwa sebagian kesempatan itu diberikan kepada UMKM yang ada, kemudian Pemda juga mengatur dan memperhitungkan dengan keberadaan Indomaret ini,” kata Muhlis kepada Nuansa Media Grup, Kamis (18/1).
“Alasan Indomaret tetap beroperasi di Morotai karena yang nanti masuk itu tenaga kerja lokal dan harus direkrut. Kemudian, masyarakat juga ada pilihan untuk mendapatkan harga yang lebih murah. Dan lokasi tidak semua (dibangun gerai Indomaret), tapi hanya pada 5 titik,” sambungnya.
Kendati begitu, Muhlis tidak merinci lima lokasi yang bakal diizinkan gerai Indomaret beroperasi. Sebab, kata dia, lokasi tersebut tidak ditentukan oleh Pemkab, tetapi dari pihak Indomaret.
“Lima titik itu yang dorang tentukan. Yang jelas di ibu kota yang diprioritaskan. Termasuk salah satu titik yang ditempatkan yakni di Morotai Mall,” tandasnya. (ula/tan)