DARUBA, NUANSA – Hanafi Mahasari alias Pipe (75 tahun), seorang kakek di Kabupaten Pulang Morotai, Maluku Utara, yang sempat dilaporkan hilang akhirnya ditemukan selamat, Jumat (19/1). Ia dilaporkan hilang di kebun Loloti pada Kamis (18/1) kemarin.
Hanafi ditemukan oleh tim gabungan dari warga Desa Sambiki, Desa Gamlamo dan Polsek Morotai Timur. Namun, kondisinya sangat lemah dan kakinya terluka.
Darjan Mahasari, anak ketiga dari Hanafi mengaku, ayahnya sempat hilang jejak saat hendak pulang ke rumah. Kata Darjan, saat ia bersama warga Desa Sambiki dan Desa Gamlamo melakukan percarian, pihaknya sempat menemukan jejak berupa sandal, topi dan karung yang berisi buah salak sekitar pukul 03.00 WIT dini hari.
“Sekitar 100 meter torang dapat karung dan sandal papa di sekitar situ. Padahal tadi malam itu papa juga dengar torang pe suara waktu torang panggil-panggil, cuma dia pikir torang itu orang-orang yang berburu burung jadi dia juga takut jangan sampai dorang sudah mabuk,” kata Darjan kepada Nuansa Media Grup (NMG).
Darjan mengaku, pencarian bersama warga sempat ditangguhkan hingga pukul 04.00, kemudian dilanjutkan lagi sekitar pukul 07.00 WIT pagi tadi. Alhasil, ayahnya ditemukan di dalam jurang berkedalaman sekitar 100 meter.
“Jadi torang pe papa yang keluar sandiri, saat dia dengar torang teriak panggil-panggil kong dia keluar. Padahal dia ada di bawah jurang,” ujarnya.
Hanafi kemudian dibawa ke kampung oleh warga sekitar menggunakan viar sekitar pukul 11.00 WIT. Pihak keluarga mengaku akan membawanya ke puskesmas terdekat untuk pemulihan kesehatannya.
Sementara, Hanafi saat dikonfirmasi mengaku terlalu cinta dengan buah-buahan yang ia tanam.
“Saya pe anak-anak sudah larang saya pigi kobong, cuma saya talalu cinta saya pe buah-buah dan tanaman di kebun,” ujarnya. (ula/tan)