Daerah  

PT Geo Dipa Dapat Dukungan Garap Panas Bumi di Halmahera Barat

Direktur Eksplorasi dan Pengembangan Niaga PT Geo Dipa Energi (Persero) saat memberikan cenderamata kepada Ketua STPK Banau. (Haryadi/NMG)

JAILOLO, NUANSA – GGTC Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Direktorat Jenderal EBTKE pada Kementerian ESDM bersama Sekolah Tinggi Pertanian dan Kewirausahaan (STPK) Banau Halmahera Barat menggelar sosialisasi PT Geo Dipa Energi Panas Bumi, Senin (22/1).

Koordinator Investasi dan Kerjasama Panas Bumi Ditjen EBTKE Kementerian ESDM, Mustika Delimantoro, mengatakan Kabupaten Halmahera Barat merupakan salah satu daerah yang masuk pada kategori kekayaan hasil Panas Bumi yang melimpah untuk mengembangkan peningkatan energi listrik.

“Dalam waktu dekat, pemerintah ingin mengembangan energi listrik di Jailolo, karena kita melihat Panas Bumi menarik di sini,” kata dia.

Kehadiran Koordinator Investasi dalam tatap muka bersama sejumlah mahasiswa dan siswa SMA lewat paparan materi Panas Bumi itu merupakan tindak lanjut dari hasil survei oleh Kementerian ESDM.

“Jadi kegiatan ini merupakan tindak lanjut hasil survei, tapi masih tahap eksplorasi,” ujarnya.

Menurutnya, ekplorasi energi listrik Panas Bumi di Halmahera Barat dapat kucuran dana oleh Bank Internasional sebagai bentuk dukungan operasi pembangunan PT Geo Dipa Energi.

“Dari Bank Dunia melihat bahwa Jailolo layak di-support. Jadi ini adalah peluang besar karena sudah dipilih oleh Pemerintah SDM maupun pihak pendanaan,” tutur Mustika.

Sementara, Direktur Eksplorasi dan Pengembangan Niaga PT Geo Dipa Energi (Persero), Ilen Kardani, dalam sambutannya menyebutkan geotermal merupakan suatu jenis energi terbarukan yang bisa menghasilkan listrik, menggantikan pembangkit-pembangkit diesel yang selama ini terlalu mahal.

“Itu pun kalau terproduksi jika solarnya ada. Solarnya tergantung, misalnya, kondisi cuaca buruk seperti saat ini dan ketersediaan pada sitenya itu sudah tipis, tentunya listriknya terdampak. Jadi dengan hadirnya geotermal ini terutama di wilayah pulau, kita coba eksploitasi di wilayah Jailolo sumber energi ini akan menggantikan diesel,” jelasnya.

“Tidak pakai batu bara dan tidak merusak lingkungan, karena panas yang diambil dari perut bumi panasnya diambil ke permukaan kemudian menjadi listrik, jadi tidak ada yang mengalir ke sungai maupun ke laut. Emisi karbon yang keluar ke udara semuanya bersih, energi listriknya terjamin sangat bersih,” sambungnya.

Dalam kesempatan yang sama, Rektor STPK Banau Halbar, Abdurrahman Hoda, mengaku pihaknya sangat mendukung dan menyambut baik kedatangan Kementerian ESDM dan PT Geo Dipa dalam memberikan pandangan terkait energi listrik, yang nantinya diinovasikan oleh setiap pelaku dalam memanfaatkan hasil kekayaan alam di bumi Halmahera Barat.

“Intinya ini merupakan sebuah peluang bagi STPK Banau, sebab STPK Banau masih dalam proses pengembangan, dan akan mengembangkan beberapa prodi baru,” ujarnya.

Ke depan, lanjut dia, potensi STPK Banau bakal dikembangkan pada bidang pertanian yang nantinya melahirkan program grand house sebagai peningkatan inovasi.

“Kemudian hasil itu munculnya grand house. Nah, rumah kaca (grand house) ini sangat penting di bidang pertanian untuk mengembangkan multifaktur baru di dalam rumah kaca itu,” ujarnya.

Sekadar diketahui, hadir dalam giat tersebut yakni Rektor STPK Banau Abdurahman Hoda, Koordinator Investasi dan Kerjasama Panas Bumi Mustika Delimantoro, Sub Koordinator Kerjasama Panas Bumi Aulia Rizky Pratama,⁠ Agus Sudiaman Merdika (Inspektur Panas Bumi,⁠ Ahmad Fathoni Inspektur Panas Bumi, Marliana selaku Staf Subdit Investasi dan Kerjasama Panas Bumi dan Direktur Eksplorasi dan Pengembangan Niaga PT Geo Dipa Energi (Persero) Ilen Kardani. (adi/tan)