JAILOLO, NUANSA – Kepala Perwakilan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Indonesia Wilayah Maluku Utara, Marius Sirumapea, bersama rombongan melakukan kunjungan kerja ke Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat, Jumat (26/1).
Kunjunungan kerja tersebut dalam rangka memastikan pemeriksaan pendahuluan atas laporan keuangan tahun anggaran 2023. Kunjungan kerja itu sekaligus melakukan rapat bersama Bupati James Uang serta pimpinan OPD dan bendahara di ruang rapat Baikole Kantor Bupati Halbar.
Berdasarkan informasi yang diterima wartawan, dalam pertemuan itu Kepala Perwakilan BPK RI Maluku Utara Marius Sirumapea mengungkapkan utang Pemkab Halmahera Barat senilai Rp329 miliar sekian.
Bupati James Uang yang ditemui usai pertemuan menjelaskan, dalam pertemuan bersama Kepala Perwakilan BPK RI Provinsi Maluku Utara itu hanya sekadar menyampaikan arahan kepada pimpinan OPD dan bendahara dalam rangka pemeriksaan pendahuluan laporan keuangan tahun 2023.
“Tadi beliau sampaikan arahan kepada pimpinan OPD, bendahara dan Kasubag Perencanaan agar supaya menghindari temuan-temuan begitu. Untuk itu, saya meminta pimpinan OPD agar supaya mengantisipasi terjadinya temuan tersebut,” kata dia.
“Para OPD sudah tahu ke depan ada pemeriksaan BPK, mestinya OPD itu sudah harus mengantisipasi kondisi itu sehingga jangan sampai setiap tahun selalu saja ada temuan. Untuk itu, dengan arahan Kepala Perwakilan BPK RI Maluku Utara tadi, muda-mudahan ada perbaikan-perbaikan yang lebih baik ke depan,” tambahnya.
Disinggung soal utang Pemkab Halbar yang diungkapkan BPK RI Maluku Utara itu Bupati mengaku memang termasuk utang bawaan pemerintah sebelumnya senilai Rp135 miliar.
“Tadi saya sudah sampaikan kepada Kepala Perwakilan BPK Maluku Utara bahwa nanti skema untuk membayar utang itu tunggu kita punya DBH masuk. Dari DBH kurang bayar senilai Rp55 miliar, sedangkan DBH reguler senilai Rp57 miliar. Jadi kalau sudah masuk, mudah-mudahan kita bisa bayar secara cicil, “ucapnya.
“Insyaallah kalau Pilkada ini kemudian kita terpilih ulang, maka 2025 itu kita eksis bayar. Jadi yang namanya DAU itu tidak ada kegiatan fisik lagi, tapi kita fokus membayar utang supaya tuntas,” sambungnya menutup. (adi/tan)