DARUBA, NUANSA – Kepala Desa Sopi Loleo, Kecamatan Morotai Jaya, Kabupaten Pulau Morotai, berinisial I diduga terlibat politik praktis. Praktik tidak terpuji itu dilakukan I saat memecat sejumlah perangkat desa dan guru PAUD yang bertugas di desa setempat. Alasannya, mereka tidak mengikuti arahan dan perintah kades untuk memilih Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Pemilu 2024.
“Masalah kades ini politik pe hal. Dia paksa kong akhirnya yang dong mangajar di PAUD maupun yang mengabdi di desa itu semua dia pecat kalau tidak ikut PSI,” ujar salah satu warga yang enggan disebut namanya, Kamis (31/1).
Alhasil, kata dia, tersisa dua orang perangkat desa yang belum dipecat. Sedangkan guru PAUD lainnya pun terancam diberhentikan setelah seorang guru resmi dipecat.
“Yang pak kades kase tinggal itu sekitar dua orang yang masih aktif di desa. Tapi yang di PAUD itu satu yang dipecat, yang lain itu ada tiga sampai empat orang itu terancam,” terangnya.
Selain itu, ia mengaku, kades juga menawarkan berbagai sarana bantuan sosial dari pemerintah yang akan disalurkan ke masyarakat. Dengan syarat, masyarakat penerima bansos harus memilih PSI. Sementara itu, kades I saat dikonfirmasi terpisah belum memberikan keterangan hingga berita ini ditayangkan. (ula/tan)