JAILOLO, NUANSA – Ratusan warga Desa Bobanehena, Kecamatan Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat, menghadiri kampanye DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Halbar, Sabtu (3/2).
Kampanye bertajuk “Tatap Muka DPC PDI-Perjuangan dengan Masyarakat Bobanehena” itu dihadiri oleh anggota DPR RI Maluku Utara, Irine Yusiana Roba Putri. Kedatangan putri mantan Bupati Halbar Namto Roba itu langsung disambut dengan Sijoko Kaha dan tarian soya-soya.
Mereka yang hadir dalam kampanye tatap muka tersebut di antaranya caleg DPR RI dapil Malut Yuliche D Baura, caleg DPRD Halbar Tamin Ilan Abanun, Djahrun Ahmad, Rukmana Hermanto, Nurlaili Gustan, Herman Sidete, dan Farhatan.
Tamin dalam orasi politiknya menyampaikan, tinggal beberapa hari lagi akan diperhadapkan dengan Pemilu 2024. Karena itu, ia mengajak masyarakat saat menuju ke bilik suara harus memilih PDI-Perjuangan.
“Kenapa harus pilih PDI-Perjuangan, karena ada calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. Tentunya pasangan capres-cawapres ini yang sangat luar biasa,” ucap Tamin.
“Kalau calon legislatif PDI-Perjuangan di DPR-RI ada ibu Irine Yusiana Roba Putri. Tidak ada perempuan yang setiap tahun datangkan uang dengan miliaran rupiah untuk Maluku Utara, siapa lagi kalau bukan ibu Irine,” sambungnya.
Selain itu, kata dia, tidak ada rumus dan jurus lain kecuali masyarakat bersama-sama memenangkan caleg PDIP di masing-masing dapil.
“Saya saat ini sudah bergabung dengan Ibu Irine, berarti Program Indonesia Pintar (PIP) dan bantuan rumah sudah semakin dekat,” kata dia.
Menurutnya, anggota DPRD memiliki tiga fungsi yaitu fungsi legislasi, di mana merancang peraturan daerah. Kemudian fungsi pengawasan, dan anggaran.
“Oleh karena itu, pada 14 Februari nanti bapak ibu tentukan pilihan. Jangan lupa coblos caleg DPRD kabupaten dari PDI-Perjuangan nomor urut 10 Tamin Ilan Abanun,” tegasnya.
Sementara itu, Irine Roba menuturkan bapak ibu berteriak soal Program Indonesia Pintar (PIP). Karena itu, harus memilih PDIP di pemilu nanti.
“Saya hanya ingin katakan terima kasih kepada bapak ibu. Saya tahu semua yang bapak ibu teriakan PIP, rehab rumah, ada dalam hati bapak ibu sekalian. Karena ketika bapak ibu berteriak PIP, bansos itu artinya bapak ibu percaya sama saya. Untuk itu, PDIP datang kembali bawa program tersebut,” jelasnya.
Irine menyebutkan, pada 10 Januari lalu PDI-Perjuangan berada pada usia 51 tahun. Tetapi tak ada satu pun gigi yang dipakai PDIP berlubang. PDIP semakin bergigi, bahkan giginya semakin tajam untuk mengkritisi kebijakan pemerintah.
“Tadi bapak ibu bilang PIP, PKH, Bansos BPJS. Itu akan hadir di hadapan kalian jika bapak ibu pada 14 Februari nanti bisa menangkan PDIP, bahkan satu desa satu miliar itu baru ada di 2024 ketika PDIP menang dalam pemilu kali ini. Jika PDIP menang itu bukan elit partai yang menang, bukan Ganjar yang menang, tetapi kemenangan PDIP adalah kemenangan rakyat,” tandasnya. (adi/tan)