TOBELO, NUANSA – Lembaga Amil Zakat (LAZ) Yakesma Maluku Utara akan melaksanakan sejumlah program pemberdayaan masyarakat di tahun 2024. Pasalnya, sejak empat tahun berdiri di Maluku Utara, Yakesma masih banyak menyalurkan ziswaf (zakat, infak, sadaqah, dan wakaf) untuk program yang sifatnya konsumtif.
Karena itu, tahun 2024 menjadi tahun reformasi program. Salah satu yang akan menjadi fokus pelaksanaan program pemberdayaan adalah kegiatan Pemberdayaan Petani Hortikultura di Kabupaten Halmahera Utara.
Minggu (3/3), Yakesma Malut telah melakukan survei di lokasi petani hortikultura, tepatnya di Desa Ngidiho, Kecamatan Galela Barat, Kabupaten Halmahera Utara. Tim Yakema bertemu langsung dengan Muhrim dan Ica selaku pemilik pertanian hortikultura di lokasi tersebut.
Kepala Cabang Yakesma Malut, Abu Rahmat Ibrahim, mengatakan selain kesulitan akses pendanaan, mereka menyampaikan pada aspek budidaya dan pascapanen masih memiliki kekurangan pengetahuan, sehingga kegiatan pemberdayaan dan pendampingan nantinya akan sangat bermanfaat.
“Kegiatan pemberdayaan ini akan fokus pendampingan pada aspek budidaya hingga pascapanen dan pengolahan hasil hortikultura, tujuannya agar dapat membantu petani menghasilkan produk berkualitas, sehat, dan terjangkau oleh masyarakat,” ujar Abu Rahmat, Senin (4/3).
Selain program pemberdayaan tersebut, kata dia, Yakesma juga akan melaksanakan program pemberdayaan pada petani jambu mete di Kepulauan Sula dan Pemberdayaan UMKM yang diberi nama Pemberdayaan Mama Tangguh di Halmahera Selatan. Ini sudah dijejaki dan akan menjadi program prioritas di tahun 2024. (tan)