Oleh: Raihun Anhar, S.Pd
Pemerhati Umat
_____
BANYAK kisah mualaf yang menarik untuk kita bahas baik dalam negeri maupun luar negeri. Dalam negeri misalnya ada kisah Ustadz Felix, drg. Carissa Grani, kak Jeslyn, dan masih banyak lagi. Di luar negeri juga tidak kalah dimana banyak berita orang masuk Islam saat melihat kondisi masyarakat Gaza yang begitu kuat. Kali ini mau bahas kisah mualaf Prof. Keith L Moore, yang merupakan Presiden American Association of Clinical Anatomi (AACA) pada tahun 1989. Viva.co.id (2/4)
Ia masuk Islam karena membaca surah Al Mukminun ayat 12-14. Dimana ayat ke-12 membahas tentang proses penciptaan manusia, Allah SWT berfirman:
وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ مِنْ سُلٰلَةٍ مِّنْ طِيْنٍ ۚ
Artinya: “Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari saripati (berasal) dari tanah.” (QS. Al Mukminun ayat 12)
Kemudian pada ayat berikutnya menjelaskan kekuasaan Allah dalam penciptaan manusia dari saripati tanah menjadi menjadi nuthfah (air mani) yang nanti membentuk janin di rahim ibu. Allah SWT berfirman:
ثُمَّ جَعَلْنٰهُ نُطْفَةً فِيْ قَرَارٍ مَّكِيْنٍ ۖ
Artinya: “Kemudian Kami menjadikannya air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).”
Dilanjutkan ke ayat 14, Allah SWT berfirman:
ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظٰمًا فَكَسَوْنَا الْعِظٰمَ لَحْمًا ثُمَّ اَنْشَأْنٰهُ خَلْقًا اٰخَرَۗ فَتَبَارَكَ اللّٰهُ اَحْسَنُ الْخَالِقِيْنَۗ
Artinya: “Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian, Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Mahasuci Allah, Pencipta yang paling baik.” (QS Al Mukminun ayat 14)
Dari ketiga ayat inilah membuat ia mantap berislam. Tiga ayat ini berhubungan erat dengan bidang keilmuannya, yang tentu membuat ia takjub dan berislam. Dari kisah Prof. Moore dan beberapa mualaf lainnya kita dapati bahwa mereka berislam karena berpikir akan kekuasaan Allah yang luar biasa. Berislam mestinya juga atas kesadaran dari pemikiran karena memikirkan bukti yang Allah berikan dari Al-Qur’an dan Hadis sebagaimana Prof. Moore berpikir tentang penciptaan manusia ini melalui Alquran. Jangan berislam karena perasaan. Mengapa? Karena perasaan akan berubah dengan begitu cepat. Tetapi apabila proses keimanan itu didapati dengan berpikir dan terbukti kebenarannya maka susah untuk goyah.
Menurut Syekh Taqiyuddin an-Nabhani bahwa bangkitnya manusia berdasarkan pemikirannya. Dari berpikir akan kekuasaan Allah kita bisa beriman kepada Allah. Proses beriman dalam Islam juga diawali dengan menjawab pertanyaan mendasar “Dari mana manusia berasal?, Untuk apa manusia diciptakan?, dan akan kemana setelah mati?”. Tiga pertanyaan ini dijawab Allah SWT dalam Alquran.
Pertanyaan pertama dari mana manusia berasal? Tentu dari Allah. Dari mana kita tahu dari Allah karena Allah menjelaskan begitu detail penciptaan manusia dalam Alquran lewat firman-Nya, salah satunya 3 ayat di atas. Adapun ayat lain tentang dari mana manusia berasal seperti QS Al-Hajj Ayat 5, QS Al-An‘am Ayat 2, QS As-Sajdah Ayat 7, QS As-Saffat Ayat 11, QS Ar-Rahman Ayat 14, dan lainnya.
Pertanyaan kedua “Untuk apa manusia diciptakan?”. Jawabannya untuk ibadah. Hal ini Allah SWT sampaikan dalam QS az zariyat ayat 56:
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ
Artinya: “Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku.”
Dari ayat ini menunjukkan bahwa Allah menciptakan kita untuk ibadah. Apa itu ibadah? Ibadah adalah menjalankan seluruh perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya. Apapun yang Allah perintahkan maka wajib kita kerjakan tanpa memilih dan memilah. Tidak bisa berislam dengan kompromi ambil sebagian dan sebagiannya diabaikan. Mengapa kita harus berislam secara menyeluruh karena ini juga perintah Allah. Allah SWT berfirman:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا ادْخُلُوْا فِى السِّلْمِ كَاۤفَّةًۖ وَّلَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِۗ اِنَّهٗ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ
Artinya : ”Wahai orang-orang yang beriman, masuklah ke dalam Islam (kedamaian) secara menyeluruh dan janganlah ikuti langkah-langkah setan! Sesungguhnya ia musuh yang nyata bagimu.” (QS Al Baqarah ayat 208)
Pertanyaan ketiga, akan kemana manusia setelah mati?. Kita mengetahui bahwa kita semua akan mati kemudian dimintai pertanggungjawaban di pengadilan Allah. Sebagaimana Allah berfirman dalam Al-Qur’an sebagai berikut:
كُلُّ نَفْسٍۢ بِمَا كَسَبَتْ رَهِيْنَةٌۙ
Artinya: Setiap orang bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukannya. (QS.Al Muddassir Ayat 38)
وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهٖ عِلْمٌ ۗاِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ اُولٰۤىِٕكَ كَانَ عَنْهُ مَسْـُٔوْلًا
Artinya: Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran, penglihatan dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya. (QS. Al Isra ayat 36)
۞ اِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَاِيْتَاۤئِ ذِى الْقُرْبٰى وَيَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ
Artinya: Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi bantuan kepada kerabat, dan Dia melarang (melakukan) perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran. (QS. An nahl ayat 90)
Dari ayat-ayat di atas menunjukkan bahwa kehidupan dunia ini akan dipertanggungjawabkan. Maha Pengasih dan Penyayang Allah menciptakan manusia dengan memberikan aturan hidup (syariat) yang sempurna untuk mengatur hidup manusia. Syariat itu ada dalam Al-Qur’an dan Sunnah. Maka siapapun manusia yang ingin selamat maka pakailah Alquran dan Sunnah sebagai petunjuk hidup. Ingatlah firman Allah SWT:
ذَلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ
Artinya, “Itu kitab tiada terdapat keraguan di dalamnya sebagai petunjuk bagi orang yang bertakwa.” (QS. Al Baqarah ayat 2)
Mau mencari aturan tentang apapun ada dalam Islam. Islam mengatur masalah individu juga masyarakat. Aturan makan minum, bangun tidur, menikah, parenting, ekonomi, jual beli, pendidikan, bangun negara, dan mengurus rakyat juga semua dibahas lengkap dalam Islam. Itulah mengapa Islam disebut sebagai agama yang sempurna karena semua hal dibahas (lihat QS Al Maidah ayat 3).
Jadi wajar jika Professor Moore mendapat hidayah dengan Alquran dikarenakan kesempurnaan Alquran dalam membahas segala persoalan. Ia membaca dan berpikir untuk memahaminya sehingga masuk Islam. Maka dari itu sebagai muslim, kita harus lebih semangat dalam mempelajari Al-Qur’an agar kita mendapatkan kehidupan yang rahmatan lil alamin. Wallahu alam bii sawwab. (*)