TERNATE, NUANSA – Wali Kota Ternate, M Tauhid Soleman, menjadi inspektur upacara (irup) dalam perayaan hari ulang tahun (HUT) ke-25 Pemerintah Kota Ternate dan dirangkaikan HUT ke-28 Otonomi Daerah, Senin (29/4) di Kantor Wali Kota Ternate.
Unsur Forkopimda turut hadir pada acara itu. Hadir juga pimpinan serta sejumlah anggota DPRD Ternate, ketua-ketua pengurus organisasi perempuan, OKP, ormas dan paguyuban, para pimpinan OPD, camat dan lurah serta kepala-kepala sekolah.
Dalam sambutannya, Wali Kota menyampaikan, Pemkot Ternate terbentuk sebagai daerah otonom berdasarkan Undang-undang nomor 11 tahun 1999 tertanggal 27 April 1999. Dalam proses perjalanan panjang Pemerintah Kota Ternate yang sudah 25 tahun ini telah banyak langkah-langkah kebijakan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yang dilakukan dengan berbagai kemajuan.
“Pada hari ini juga, memori kita semua kembali mengingat perjalanan terbentuknya Pemerintah Kota Ternate yang sarat akan nilai sejarahnya. Hal ini bisa kita jadikan sebagai bekal dalam membangun Pemerintah Kota Ternate yang lebih baik di tahun-tahun yang akan datang. Mengingat usia 25 tahun adalah usia yang matang, kita masih harus bekerja keras dan berinovasi, terutama dalam pelayanan publik harus lebih ditingkatkan lagi,” ungkap Wali Kota.
Berkaitan dengan hal tersebut, dalam hasil penyampaian penilaian kepatuhan standar pelayanan publik tahun 2023 oleh Ombudsman RI, Pemkot Ternate memperoleh predikat kepatuhan tertinggi dengan nilai 92,53 atau yang disebut sebagai zona hijau.
“Dengan nilai ini mengantarkan Pemkot Ternate mendapat nilai tertinggi untuk seluruh kabupaten dan kota di Provinsi Maluku Utara serta peringkat ke 23 secara nasional dari yang sebelumnya peringkat ke 54 dari 98 pemerintah kota seluruh Indonesia,” kata Wali Kota.
Sedangkan dari segi penilaian organisasi perangkat daerah (OPD), Wali Kota menyebut Pemkot Ternate memperoleh predikat kepatuhan tertinggi yang menjadikan Ternate meraih nilai tertinggi se-Provinsi Maluku Utara.
Orang nomor satu di Ternate itu juga menyebut sejumlah prestasi dan capaian Pemkot dalam kurun waktu 2023 hingga 2024. Antara lain penghargaan kategori Swasti Saba “Padapa” dari Kemenkes RI. Penghargaan itu menjadikan Ternate menjadi satu-satunya di Malut yang memperoleh penghargaan kota sehat.
Selain itu, penghargaan atas keberhasilan mencapai target Non Polio AFP (NPAFP) dan Discarded (bukan campak-bukan rubella) dari Kemenkes RI, serta sertifikat Eradikasi (pemberantasaan) Frambusia dan eliminasi Filariasis dari lembaga yang sama.
Pemkot juga mendapat penghargaan Manggala Karya Kencana, piagam akbar sebagai tokoh peduli Alquran, serta hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI yang memberikan Pemkot Ternate opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
Dari segi budaya dan pariwisata, Pemkot mendapat penghargaan kota pusaka, penghargaan video kreatif BBWI Apresiasi Pemasaran Pariwisata Indonesia (APPI) serta penghargaan Kota Layak Anak (KLA) kategori Nindya, dan masih banyak lagi penghargaan yang wali kota sebutkan.
“Ini adalah hasil dari upaya bersama, kegigihan, dan komitmen dalam menjalankan tugas-tugas kita dengan baik. Saya ucapkan terima kasih atas dedikasi dan semangat juang yang telah ditunjukkan oleh setiap anggota OPD atas dedikasi dan kerja keras yang telah menghasilkan prestasi luar biasa bagi Pemerintah Kota Ternate,” sebutnya.
Dirinya menambahkan, penghargaan yang diterima tidak hanya mencerminkan kemampuan individu, tetapi juga sinergi dan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, masyarakat dan unsur terkait lainnya.
“Setiap penghargaan adalah bukti nyata bahwa kita telah berhasil menghadirkan perubahan positif bagi masyarakat,” kata Wali Kota.
Wali Kota juga berpesan, bahwa penghargaan ini bukanlah akhir dari perjalanan dan pengabdian, tetapi merupakan pijakan untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat. “Mari kita terus bekerja sama, berkembang, dan berprestasi demi kemajuan Kota Ternate yang Mandiri dan Berkeadilan,” katanya.
Pemkot Ternate, kata Tauhid, masih diperhadapkan dengan sejumlah tantangan dan permasalahan yang membutuhkan solusi. Yaitu pemenuhan kebutuhan air bersih, pengelolaan persampahan, penyediaan akses transportasi, perbaikan sistem drainase, keseimbangan pembangunan antar kawasan, dan permasalahan infrastruktur perkotaan lainnya serta peningkatan PAD.
“Untuk menjawab sejumlah tantangan dan permasalahan yang terjadi, pemerintah telah melakukan langkah dan solusi yang salah satunya mengenai persampahan dengan gerakan “Asyiklah” yaitu Gerakan ASN & Masyarakat Memilah Sampah,” tutur Wali Kota.
Dia menyatakan, gerakan “Asyiklah” adalah upaya kolektif untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi dalam pengelolaan sampah yang bertanggung jawab. Mulai dari pemilahan sampah di sumbernya, mengurangi produksi sampah, hingga mendukung daur ulang dan penggunaan kembali bahan-bahan yang masih memiliki nilai guna.
“Gerakan ini memposisikan ASN sebagai pelopor atau penggerak, dimana mencerminkan komitmen dan tanggung jawab sosial ASN dalam mengatasi masalah lingkungan, khususnya terkait dengan pengelolaan sampah,” terangnya.
Dengan melibatkan ASN, sambung Wali Kota, gerakan ini tidak hanya bertujuan untuk mengubah perilaku individu tetapi juga untuk mendorong perubahan pada tingkat institusi dan kebijakan pemerintah.
“Melalui keteladanan dan peran aktif ASN, diharapkan gerakan ini dapat menginspirasi masyarakat luas untuk turut serta dalam upaya pengelolaan sampah yang lebih baik dan berkelanjutan,” pesan Wali Kota.
Dengan memilah sampah, ASN dan masyarakat berkontribusi pada pengurangan volume sampah yang berakhir di TPA, mengurangi emisi gas rumah kaca, serta mendukung ekonomi sirkular melalui daur ulang dan penggunaan kembali bahan-bahan sampah.
Selain solusi permaslahan sampah yang kompleks, Pemerintah Kota Ternate juga telah melakukan langkah dan solusi dengan memperbaiki infrastruktur perkotaan seperti drainase, air bersih, dan juga mengoptimalkan potensi sektor-sektor strategis, seperti sektor jasa dan perdagangan, dengan membangun fasilitas sarana dan prasarana yang representatif seperti pasar, mall, dan perhotelan.
Berkaitan dengan hal itu pula, Pemkot terus berupaya mendorong penanganan kawasan kumuh perkotaan melalui upaya penanganan permukiman kumuh yang secara berkelanjutan dalam lingkup kawasan permukiman dan lingkungan hunian kota dengan keterpaduan aspek infrastruktur, sosial, ekonomi dan aspek lainnya dengan kompleksitas tinggi (sesuai dengan perencanaan daerah). Pemkog juga telah merevitalisasi atau membangun pasar rakyat yang berada di seputaran kawasan belakang Jatiland Mall,
“ini adalah salah satu bentuk perwujudan nyata fasilitas sarana prasaran yang representative sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Kota Ternate,” kata Wali Kota.
Di akhir amanatnya, Wali Kota berharap, momentum ini HUT Pemkot Ternate dapat menjadi semangat yang memotivasi semua elemen pemerintah dalam melaksanakan tugas-tugas pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat Kota Ternate.
“Untuk itu, saya ingin menyampaikan apresiasi dan semangat kepada seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk terus melakukan inovasi dalam pelayanan kepada masyarakat. Visi kita untuk Kota Ternate yang mandiri dan berkeadilan bukanlah sekadar slogan, tetapi sebuah komitmen untuk menciptakan kesejahteraan bagi seluruh warga,” pesan Wali Kota. (udi)