DARUBA, NUANSA – Seorang petani di Desa Falila, Kecamatan Morotai Selatan, Kabupaten Pulau Morotai, berinisial FP (43 tahun) diduga tewas dibunuh saat hendak melakukan pengasapan kelapa (kopra) di kebunnya. Korban diduga dibunuh oleh pelaku berinisial R alias T (36 tahun), Minggu (5/5).
Insiden itu bermula saat korban sedang memperbaiki api pengasapan kelapa miliknya, tiba-tiba pelaku beraksi memukul sisi belakang kepala korban menggunakan benda tumpul dan terdapat luka di bagian kepala korban.
Kemudian, pelaku pun menyeret korban ke dalam rumput belukar. Sebelum peristiwa itu terjadi, di kebun itu hanya korban, istri korban, anak korban dan pelaku.
Hal ini diungkapkan Kepala Desa Falila, Denfris Merek, atas dasar kronologis yang disampaikan oleh istri korban.
“Saya baru mendapat kabar sekitar jam 8 pagi dari keluarga korban, dan langsung bergegas ke lokasi,” kata Denfris.
“Jadi korban dan pelaku itu kerja bikin kelapa itu sama-sama. Menurut keterangan dari istri korban, saat itu dia bunuh korban dalam posisi duduk, terus ada pukulan dari belakang kepala, kemungkinan besar dugaannya itu,” sambungnya.
Denfris menerangkan, setelah aksi penganiayaan terhadap korban, pelaku menuju ke rumah kebun yang tidak jauh dari TKP. Di situ, pelaku kembali melakukan aksi bejat lainnya dengan melakukan pemukulan dan pemerkosaan terhadap istri korban.
“Wajah istri korban dia lebam biru bengkak, karena dia pukul baru perkosa. Jadi pelaku dia ancam istri korban kalau bataria saya akan bunuh anaknya,” terangnya.
Menurutnya, identitas pelaku itu berasal dari warga luar Kabupaten Pulau Morotai. Namun, pelaku diketahui merupakan anak angkat atau anak tampungan yang tinggal di rumah korban sejak sebulan lalu.
“Dari Sulawesi Utara, Kota Mobago, tapi identitas domisili di sini kita tidak tahu, karena pelaku itu tidak melapor di Desa Falila,” katanya.
Setelahnya, korban langsung dievakuasi ke RSUD Ir Soekarno oleh pihak Polres Morotai untuk dilakukan visum.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Morotai, IPTU Ismail Salim, membenarkan adanya peristiwa pembunuhan. Sementara pelakunya masih dalam pencarian.
“Belum tahu pasti identitasnya, menurut info yang didapat, yang diduga pelaku orang asal dari luar Morotai,” kata Ismail.
Pihak kepolisian juga akan melakukan komunikasi dengan pihak kapal yang berada di pelabuhan Daruba. Hal ini untuk mengantisipasi pelaku kabur keluar daerah. Selain itu, ia juga mengirimkan foto terduga pelaku ke awak media untuk disebarkan.
“Kami juga komunikasi dengan pihak kapal, ciri-ciri pelaku, bertato di tangannya. Jika ada yang mengetahui keberadaannya, tolong infokan,” tandasnya. (ula/tan)