TERNATE, NUANSA – Direktur Utama RSUD Chasan Boesoirie, dr Djubaeda Draker, berharap pembangunan pusat pelayanan jantung rumah sakit setempat terwujud.
Hal ini lantaran bangunan yang menelan anggaran Rp31 miliar tersebut terancam gagal dibangun tahun ini. Pasalnya, anggaran yang diakomodir dalam dokumen APBD 2024 hanya Rp10 miliar.
“Mudah-murahan kami bisa dibantu untuk gedung jantung ke depan,” ujarnya kepada Nuansa Media Grup, Selasa (7/5) malam.
Sementara, Wakil Ketua Pansus LKPJ Gubernur Maluku Utara, M Iqbal Ruray, mengatakan berdasarkan hasil rapat bersama pihak RSUD Chasan Boesoirie bahwa jika pembangunan gedung jatung gagal dibangun, maka berimplikasi pada pembatalan kerja sama antara RSUD CB dan Rumah Sakit Harapan Kita.
“Kalau permasalahan ini tidak diselesaikan, maka otomatis gedung jantung ini yang nantinya dibantu oleh Rumah Sakit Harapan Kita akan berpindah ke daerah lain,” kata Iqbal.
Menurutnya, tidak hanya batal kerja sama dengan Rumah Sakit Harapan Kita, tetapi kerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) juga turut serta dibatalkan.
“Dan mungkin kerja sama antara RSUD CB dengan Kemendagri dan Rumah Sakit Harapan Kita dibatalkan. Pansus ini punya tujuan bagaimana agar supaya jangan sampai apa yang menjadi kerja sama bisa terputus, terkecuali kita bisa menyelesaikan masalah pembanguan itu. Karena dia akan mengalihkan peralatan itu ke daerah lain,” tandasnya. (ano/tan)