Oleh: Nila Sari La Taju
Mahasiswa Ekonomi Pembangunan
_____
KONDISI sampah di pinggir pantai Kelurahan Kalumata, Kecamatan Ternate Selatan, Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara, perlu jadi atensi pemerintah setempat.
Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang, merupakan hasil aktivitas manusia maupun alam yang sudah tidak digunakan lagi karena sudah tidak berguna atau tidak disenangi. Sampah dapat berasal dari berbagai sumber, termasuk kegiatan sehari-hari manusia, seperti sisa makanan, kemasan, dan barang-barang yang tidak digunakan lagi, serta dari proses alam seperti hasil pertanian dan perkebunan.
Sampah dapat dibedakan menjadi dua jenis utama: sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik berasal dari makhluk hidup dan dapat diurai, seperti sisa makanan, sayuran, dan daun-daun kering. Sampah anorganik sebaliknya tidak berasal dari makhluk hidup dan tidak dapat diurai, seperti plastik, kertas, dan botol. Sampah juga dapat dipecah berdasarkan sifatnya, seperti biodegradable dan non-biodegradable, serta berdasarkan sumbernya, seperti sampah rumah tangga, industri, dan alam.
Sampah di Kalumata, Ternate Selatan, merupakan masalah serius yang belum teratasi dengan baik. Sampah yang terbawa arus laut dan dibuang sembarangan oleh manusia dapat merusak keindahan pantai dan mengancam keindahan laut. Sampah di pinggir pantai Kalumata tidak hanya merusak keindahan pantai, tetapi juga berdampak negatif pada ekosistem laut.
Dalam mengatasi masalah sampah di pinggir pantai Kalumata, perlu adanya kerja sama antara pemerintah dan pihak terkait lainnya. Masyarakat perlu diberikan pemahaman tentang pentingnya menjaga kebersihan pantai dan mengelola sampah yang baik. Pemerintah juga perlu meningkatkan infrastruktur pengelolaan sampah di daerah tersebut, seperti penempatan tempat sampah yang efektif.
Dalam beberapa hari yang lalu Pemerintah Kelurahan Kalumata, Kecamatan Ternate Selatan bersama Koramil 1501-01/Kota Ternate menggelar kerja bakti di pantai Kelurahan Kalumata pada Jumat (3/5/2024).
Sehingga diharapkan kerja bakti ini bukan hanya kali ini saja, tapi harus berjalan setiap minggu, karena masih banyak tumpukan sampah di Kelurahan Kalumata yang harus ada perhatian khusus.
Namun apa yang kita temui justru membuat kita kecewa dan sedih. Sampah yang sudah dibersihkan beberapa hari sebelumnya masih tetap ada di pinggiran pantai, menunjukkan bahwa upaya pembersihan yang dilakukan tidak efektif dan tidak berkelanjutan.
Keterlambatan dalam pembersihan sampah ini tidak hanya mengganggu warga yang ingin berenang, tapi juga berpotensi mencemari lingkungan dan mempengaruhi kesehatan masyarakat. Selain itu, keterlambatan dalam pembersihan juga dapat mengganggu aktivitas pariwisata dan perikanan masyarakat setempat.
Oleh karena itu, saya berharap Pemerintah Kecamatan Ternate Selatan dan masyarakat setempat dapat lebih memperhatikan masalah pembersihan sampah dan mengambil langkah-langkah yang efektif untuk mengatasi masalah ini.
Saya juga berpendapat bahwa masyarakat harus lebih aktif dalam mengelola sampah dan mengambil peran aktif dalam pembersihan lingkungan dan mengikuti jam buang sampah seperti di surat edaran, sehingga sampah di Ternate Selatan bisa terselesaikan. (*)