Daerah  

Satu Calon Haji Halmahera Selatan Meninggal Sebelum Berangkat ke Tanah Suci

Ilustrasi haji. (Istimewa)

TERNATE, NUANSA – Satu calon jemaah haji (CJH) asal Kabupaten Halmahera Selatan meninggal dunia sebelum berangkat ke tanah suci. Jemaah bernama Wa Hamida Ode Larijaya dengan nomor porsi 3600020947 yang tergabung dalam kloter 13 itu mengembuskan napas terakhir di RSUD Chasan Bosorie Ternate, Minggu (26/5).

“Ibu Wa Hamida Ode saat pelepasan CJH dari Kabupaten Halmahera Selatan menuju Ternate dalam kondisi sehat, namun dalam perjalan di kapal saat menuju Ternate beliau mengalami penurunan kondisi kesehatan, sehingga saat kapal jemaah telah tiba dan sandar di pelabuhan Bastiong Ternate, CJH tersebut langsung dibawa ke RSUD Chasan Bosorie Ternate untuk segera mendapatkan perawatan,” ujar Kasie PHU Kemenag Halsel, Juhari S Tawari.

Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Maluku Utara, Amar Manaf, saat menerima laporan langsung bergegas ke rumah sakit didampingi Kepala Kankemenag Halsel La Sengkan La Dadu dan pejabat pengelola Asrama Haji Transit Ternate Zabir Wahid.

Kakanwil mengatakan, almarhumah dirawat sejak 19 Mei 2024. Berdasarkan kondisi kesehatannya, tim dokter memutuskan untuk tidak berangkat ibadah haji dan harus dirawat. Setelah beberapa hari dirawat, kondisi almarhumah sempat membaik dan dibawa pulang ke rumah keluarganya di Ternate.

“Namun kurang lebih tiga hari kemudian dibawa lagi ke rumah sakit dan pada pukul 13.30 WIT setelah azan Zuhur siang tadi, mengembuskan napas terakhirnya di ruang perawatan RSUD Chasan Boesoirie Ternate, rencana malam ini akan dipulangkan ke Halmahera Selatan,” jelasnya.

Amar saat mengantarkan jenazah almarhumah ke pelabuhan Bastiong menyampaikan ucapan belasungkawa atas meninggalnya almarhumah sekaligus mendoakan agar almarhumah diampuni segala dosa dan khilafnya.

“Semoga niat tulus almarhumah untuk menunaikan ibadah haji dijawab dan diridhai Allah dan mendapatkan surganya Allah SWT,” ucap Amar.

Kepada keluarga yang ditinggalkan, Kakanwil mendoakan agar diberi ketabahan, karena ini adalah ketentuan Allah SWT yang tidak bisa dielakkan.

“Olehnya itu, terima ini sebagai keputusan yang terbaik dari Allah SWT, dan mudah-mudahan keikhlasan kita sebagai keluarga menerima takdir ini akan meringankan langkah almarhumah menuju surganya Allah SWT, tutup Amar. (tan)