TERNATE, NUANSA – Kondisi sampah di Kecamatan Pulau Hiri, Kota Ternate, semakin menjadi-jadi. Hal ini dikeluhkan warga setempat lantaran tumpukan sampah dibiarkan berlarut-larut dan tidak diangkut oleh petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH).
Limbah yang dibiarkan berlama-lama itu menimbulkan aroma tidak sedap. Padahal, setiap pembayaran air di PDAM Ternate itu sudah masuk pembayaran retribusi sampah. Setiap kali membayar, warga harus merogoh kocek Rp10 ribu setiap bulannya.
“Sejauh ini masyarakat Hiri terus membayar retribusi sampah Rp10 ribu per bulan. Pembayaran retribusi sampah itu sekaligus dengan meteran air yang digunakan pelanggan, tapi tidak ada petugas kebersihan dari DLH Ternate yang melakukan penanganan sampah di masing-masing kelurahan,” ujar salah satu warga yang enggan disebut namanya, Rabu (26/6).
Seharusnya, menurut dia, ada timbal balik antara pelanggan dan pemerintah. Keluhan ini sudah disuarakan sejak lama, tetapi pihak PDAM tidak merespons. Karena itu, Wali Kota Ternate M Tauhid Soleman selaku Kuasa Pemilik Modal (KPM) diminta melihat permasalahan yang dialami warga Hiri. (udi/tan)