JAILOLO, NUANSA – Kuasa Hukum mantan bendahara Dinas PUPR Halmahera Barat, Agus Salim R Tampilang, menegaskan kliennya Idham Iscaya sedang dalam kondisi sakit, sehingga tidak dapat memenuhi panggilan penyidik Kejaksaan Negeri (Kejari) Halbar.
Agus mengaku, sampai sekarang Idham masih dirawat di Rumah Sakit Mahesti Jakarta Selatan. Idham melakukan operasi mata sejak 7 April 2024, dan pihaknya sudah melayangkan surat ke penyidik Kejari terkait kondisi kliennya.

Menurutnya, hal itu sah dan patut sesuai pasal 113 KUHAP menyatakan bahwa ketika seorang tersangka maupun saksi tidak bisa memenuhi panggilan dengan alasan yang patut dan wajar.
“Jadi klien kami tidak dapat menghadiri panggilan jaksa dengan alasan yang patut dan sah, bukan kami pergi ke Jakarta menghindar dan tidak memenuhi panggilan, itu tidak benar,” ujar Agus kepada Nuansa Media Grup, Minggu (30/6).
Agus menyebut, penyidik tahu kondisi kliennya saat ini. Karena itu, pihak penyidik memberikan waktu untuk berobat. Hukum pun menghargai hak asasi seseorang.
Pihaknya pun sudah menyurat ke penyidik sebagaimana yang dijelaskan di pasal 113 KUHAP dengan alasan bahwa dokter meminta yang bersangkutan istirahat selama tiga bulan ke depan untuk persiapan operasi kedua kali mata yang penglihatannya tinggal 50 persen tersebut.
“Jadi dokumen surat bahwa klien kami itu harus mengontrol kesehatan matanya setiap minggu di Rumah Sakit Mahesti Jakarta Selatan dan sudah disampaikan ke penyidik. Bahkan penyidik mengizinkan klien kami untuk tetap berobat, karena penyidik tahu prosedural hukum yang berlaku,” tuturnya.
Menurut dokter yang menangani Idham mengaku, mata Idham mengalami ablasio retina mata sebelah kanan. Sedangkan mata kiri pasca operasi, batang sarafnya sudah mati, sehingga matanya sebelah kiri buta total dan mengecil sehingga matanya dimasukkan silikon.
“Karena itu, klien kami harus melakukan rawat jalan seminggu sekali, bahkan pulang rawat jalan itu ditenteng oleh temannya,” jelas Agus.
Ia pun menepis isu kliennya terlihat melaksanakan salat Iduladha 1444 H di Masjid Istiqlal Jakarta.
“Iduladha itu klien kami sakit. Jadi (foto) itu sebelum lebaran Iduladha saat klien kami pulang kontrol di RSU dan dikawal temannya, dia sempat singgah untuk salat Jumat di Masjid Istiqlal dan dia ketemu dengan beberapa pejabat Halbar. Kemungkinan salah satu pejabat mengambil gambarnya, dan gambar itu sinonim yang tidak bisa dibuktikan kejelasannya,” tandasnya. (adi/tan)