TERNATE, NUANSA – Eco Bhinneka Muhammadiyah Maluku Utara menggelar seminar dan kampanye aksi lintas iman season II, di Hotel Sahid Bela Ternate, Kamis (11/7). Seminar ini mengusung tema “Peran Sains dan Teknologi Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup di Kota Ternate (Sampah Plastik).
Kegiatan tersebut dihadiri Dinas Kehutanan Maluku Utara, Bappeda Kota Ternate, Dinas Lingkungan Hidup Kota Ternate, tokoh agama lintas iman, pemuda dan perempuan lintas iman serta komunitas-komunitas yang bergerak dalam bidang kelestarian lingkungan.

Seperti yang diketahui bersama, lingkungan merupakan faktor utama dalam keberlangsungan hidup manusia. Pengelolaan lingkungan yang tepat akan mampu memberikan manfaat bagi hidup itu sendiri.
Berdasarkan catatan Dinas Lingkungan Hidup Kota Ternate tahun 2023, volume sampah di tahun 2023 mengalami peningkatan dari 180 ton perhari menjadi 200 ton perhari. DLH Kota Ternate saat ini hanya fokus melakukan pengangkutan dan pemilahan sampah yang hanya berputar pada trans depo dan berakhir pada tempat pembuangan akhir.
Kota Ternate sebagai kota berkembang yang selalu melakukan pembenahan dalam melaksanakan pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pada umumnya. Pembangunan yang dilakukan oleh Kota Ternate tentu tidak terlepas dari pengelolaan lingkungan hidup yang khususnya permasalahan sampah, yang mana jika dikelola secara benar dan tepat akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta terjaminnya kelestarian lingkungan hidup.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kelestarian lingkungan, meningkatkan pengelolaan sampah menggunakan teknologi modern oleh pemerintah dan penetapan aturan penegakan hukum di bidang lingkungan.
Problem lingkungan di Kota Ternate sangat serius sehingga melibatkan seluruh stakeholder, baik pemuda dan pemuka lintas iman turut serta bersuara dan memberikan solusi dalam problem lingkungan di Kota Ternate.
Dalam menghadapi kemajuan sains dan teknologi, Eco Bhinneka Muhammadiyah turut serta dalam mengikuti perkembangan kemajuannya, maka peningkatan dan penggunaan teknologi yang sangat pesat perlu untuk digunakan dalam peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan manusia.
“Kehidupan kita bergantung dengan lingkungan, sehingga setiap warga negara menikmati hak dasar, salah satunya hak lingkungan hidup yang sehat yang patut dilingungi oleh penegak hukum ini menjadi tanggung jawab pemerintah, masyarakat dan kita semua,” ucap Kabid Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Hutan pada Dinas Kehutanan Maluku Utara, Ibnu Khaldun.
“Mungkin kita berbeda secara agama, warna kulit, dan lain-lain, tetapi dalam ruang kebaikan dan kemanusiaan kita sama. Jadi urusan sampah, urusan krisis iklim, salah satu cara untuk menyatukan kita yang menjadi kekuatan,” sambungnya.
Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan memupuk rasa toleransi dan mendukung aksi lintas iman di internal dan eksternal organisasi masing-masing, serta menjadi rumusan rekomendasi kepada pemerintah Kota Ternate dalam pengelolaan dan penanganan sampah. (tan)