DARUBA, NUANSA – Pemerintah Kabupaten Pulau Morotai melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) mengaku belum mampu memaksimalkan penanganan dan pengolahan sampah di Morotai.
Kepala Bidang Pengolahan Sampah dan Limbah B3 DLH Morotai, Jainudin Naba, mengatakan pihaknya hanya mampu melakukan penanganan sampah di wilayah ibukota kabupaten.
“Area penanganan sampai saat ini baru 10 persen desa yang kami layani dengan satu tempat pembuangan sampah atau tempat pembuangan akhir (TPA) di Desa Dehegila,” kata Jainudin, Selasa (16/7).
Menurutnya, sejumlah desa lainnya dengan jangkauan akses ke TPA di Desa Dehegila, Kecamatan Morotai Selatan, yang terbilang jauh dan sulit dijangkau akan mengelola sampahnya masing-masing.
“Untuk desa-desa saat ini yang di luar desa-desa di ibukota (kabupaten) ini dorang masih mengelola sendiri sampahnya,” ujarnya.
Selain itu, Jainudin mengaku, pihaknya berencana membangun satu titik tempat pembuangan akhir di Kecamatan Morotai Utara. Meskipun, kata dia, penyusunan master plan, detail engineering design (DED) dan rencana anggaran biaya (RAB) telah disiapkan, namun pihaknya belum mampu mempersiapkan rencana tata ruang dan wilayah (RTRW)-nya.
“Akhirnya balai PUPR provinsi belum bisa menindaklanjuti itu. Proposal kami sudah masuk di sana, rencananya satu unit lagi TPA akan dibangun di wilayah Kecamatan Morotai Utara dan master plan-nya sudah siap, dan sementara masih menunggu. Jadi masing-masing desa sementara ini mengelola (sampah) sendiri,” tandasnya. (ula/tan)