Daerah  

Wali Kota Ternate Ingatkan Peran Orang Tua dalam Melindungi Anak

Wali Kota menghadiri kegiatan hari anak nasional yang digelar Dinas PPPA Ternate. (Istimewa)

TERNATE, NUANSA – Wali Kota Ternate, M Tauhid Soleman, menekankan pentingnya peran orang tua dalam melindungi anak. Hal itu ia sampaikan dalam peringatan Hari Anak Nasional tahun 2024 yang digelar Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Ternate, Rabu (24/7).

Menurutnya, peringatan hari anak merupakan momentum penting untuk menggugah kepedulian dan partisipasi seluruh bangsa Indonesia dalam menghormati, menghargai, dan menjamin hak-hak anak tanpa membeda-bedakan atau diskriminasi, memberikan yang terbaik untuk anak, menjamin semaksimal mungkin kelangsungan hidup dan tumbuh kembangnya.

“Ini merupakan upaya untuk membangun karakter anak dan merupakan kewajiban berkelanjutan oleh orang tua, keluarga pemerintah dan masyarakat, yang hasilnya tidak kita lihat serta merta, namun akan terlihat dalam beberapa dekade mendatang,” ucap Tauhid.

Pada Hari Anak Nasional tahun 2024 ini, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Repuplik Indonesia mengusung tema “Anak Terlindungi, Indonesia Maju”.

“Kita tentu berharap masa depan daerah kita akan dikelola oleh insan-insan yang berintegritas, kompeten dan berbudaya. Untuk itu, sudah seharusnya kita mengupayakan anak-anak kita menjadi insan yang religius, memiliki semangat kebangsaan, cinta tanah air, berdisiplin tinggi, bekerja keras, mandiri, kreatif dan memiliki kepekaan dan kepedulian sosial,” ujarnya.

“Kita pernah mendengar bahwa anak adalah peniru yang sangat hebat, sehingga cara terbaik bagi kita untuk mengedukasi hal-hal tertentu kepada anak adalah dengan memberikan contoh, sehingga pengalaman yang dilihat akan selalu terekam dalam ingatan dan mengasah kepedulian bahwa tugas manusia untuk menolong sesama,” sambungnya.

Kewajiban orang tua, sambung Tauhid, untuk memberikan kontribusi melalui kerja-kerja nyata di sektor masing-masing, yang nantinya diharapkan dapat berimplikasi pada tumbuh kembang anak sebagai upaya untuk memberikan ruang yang aman, ramah, nyaman, terlindungi, serta menjadikan anak sebagai bagian dari pembangunan Kota Ternate.

Menurut Tauhid, ini merupakan kerja kolaboratif antara pemerintah, dunia usaha, lembaga kemasyarakatan dan media massa. Semua pihak harus memposisikan peran dan fungsi mereka sebagai leading sector dalam memberikan akses kepada pemenuhan hak-hak anak.

“Kita para orang tua sadari bahwa saat ini kita hidup dalam era dimana teknologi digital meresap dalam hampir setiap aspek kehidupan anak-anak kita. Meskipun teknologi membawa kemudahan dan kenyamanan, tapi juga membawa sejumlah masalah spesifik yang dihadapi generasi ini,” tukasnya.

Masalah-masalah tersebut antara lain, timbulnya kesehatan mental dan ketergantungan terhadap teknologi serta berkurangnya keterampilan sosial dan hubungan antar pribadi. Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, pendekatan yang holistik sangat diperlukan.

“Kesadaran akan dampak teknologi, dukungan keluarga, sekolah dan masyarakat secara terbuka sangat penting untuk membantu anak-anak kita menghadapi masalah-masalah tersebut dengan lebih baik dan memungkinkan mereka untuk mengambil manfaat dari teknologi tanpa terjebak dalam dampak negatifnya,” ujar Tauhid.

Sementara itu, Kepala DPPPA Kota Ternate, Marjorie S Amal, menambahkan perayaan hari anak nasional ke-40 tingkat Kota Ternate merupakan momentum penting untuk menggugah kepedulian dan partisipasi seluruh bangsa Indonesia.

“Peringatan hari anak juga dirangkaikan kegiatan sunatan massal yang dilaksanakan RSUD Chasan Boesorie adalah wujud dari sisi kemanusiaan dan merupakan contoh baik yang bisa kita ajarkan kepada anak sejak dini,” ucapnya.

Lanjut Marjorie, perayaan hari anak ke-40 berbeda dengan tahun sebelumnya. Pada tahun ini, kata dia, Pemerintah Kota Ternate melalui DPPPA merayakan dengan difokuskan pada kegiatan sosial.

“Kegiatan ini selaras dengan tema setral HAN tahun ini yaitu Anak Terlindungi Indonesia Maju,” katanya.

Sementara peserta sunatan massal awalnya direncanakan diikuti 100 anak. Namun, atas antusias yang tinggi, terkonfirmasi 110 anak di berbagai kelurahan Kota Ternate ikuti sunatan massal.

“Bahkan beberapa kegiatan sudah dilaksanakan mendahuli perayaan HAN 2024. Seperti kampanye anti kekerasan anak pada 10 Juli 2024 di Taman Nukila. Sosialisasi dan edukuasi masa pengenalan sekolah (MPLS) bagi siswa-siswi baru di tiga sekolah dan satu pondok pasantren. Materi yang disampaikan terkait bullying, perkawinan anak, dan layanan perlindungan terhadap anak korban kekerasan,” paparnya.

Selanjutnya, mengikutsertakan Ketua Forum Anak Kota Ternate pada Festival Ekpresi Anak Indonesia di Jakarta untuk menyuarakan harapan anak-anak Kota Ternate. Puncanya talkshow tentang HAN di Pro 1 RRI Ternate sudah dilaksanakan 23 Juli kemarin. (udi/tan)

Exit mobile version