JAILOLO, NUANSA – Kantor Kementerian Agama Kabupaten Halmahera Barat menggelar kegiatan bacarita kampong moderasi beragama di Pantai Lapasi Desa Lako Akelamo, Kecamatan Sahu, Selasa (30/7).
Kegiatan yang dibuka Wakil Bupati Djufri Muhamad itu dihadiri Kepala Kemenag Halbar Amir Tomagola, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Halbar Meri Popala Uang, serta para staf jajaran Kemenag Halbar dan peserta dari perwakilan tokoh agama di Halbar.
Dalam sambutannya, Djufri Muhamad merasa bangga dan bersyukur atas terselenggaranya kegiatan tersebut. Sebab, ini menjadi wujud nyata komitmen bersama dalam memperkuat kerukunan umat beragama di Halmahera Barat.
“Kerukunan antara umat beragama adalah salah satu pilar penting dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, jadi sangat efektif bagi kita untuk terus merawat dan memperkuat kebersamaan ini,” ujar Djufri.
Ia mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya para tokoh agama dan budayawan untuk terus berperan aktif dalam memilihara kerukunan umat beragama di Halmahera Barat.
“Mari kita jadikan forum ini sebagai momentum untuk memperkuat komitmen kita dalam menjaga keharmonisan dan persatuan di Halmahera Barat,” ajaknya.
Kepala Kemenag Halbar, Amir Tomagola, mengaku kegiatan bacarita kampong ini sebagai upaya menyatukan sebuah gagasan dalam bingkai merajut dan merangkul kebersamaan di Halmahera Barat. Merawat kebersamaan di Halbar dengan mengusung “Maku Dodara, Mau Dadalar” dari Bahasa Ternate dan Sahu dengan arti baku sayang.
Amir berharap, masyarakat menjadikan ucapan Assalamualaikum dalam versi Islam dan Shalom dalam versi Nasrani sebagai silaturahmi dan tali kasih dalam merajut sebuah kebersamaan.
“Kita jadikan Bismillah dalam kegiatan menjadi sebuah jembatan untuk menuju Alhamdulillah dalam perspektif Islam, sementara perspektif Kristen kita jadikan Puji Tuhan, nama Tuhan kita memulai sebuah rangkaian kegiatan agar kita tersambung dengan jembatan kasih menuju apa yang disebut dengan berkat,” tuturnya.
Ia berharap, kegiatan bacarita kampong dalam konteks Maku Dodara dan Mau Dadalar ini menjadi berkat persatuan dan kesatuan di negeri Jiko Makolano ini.
“Kita harus saling baku sayang, saling merangkul. Karena dalam moto besar Kementerian Agama dalam perspektif saya bahwa Sasadu Lamo yang saya terjemahkan sebagai satu atap kebersamaan,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua FKUB Halbar, Meri Popala, menambahkan lewat serangkaian acara bacarita kampong saat ini akan memberi penguatan kepada semua elemen, terutama bagi masyarakat yang memberi kepercayaan untuk mendampingi dan memberikan edukasi yang baik.
“Sebagai Ketua Forum Umat Beragama Halmahera Barat, saya mengajak marilah kita rawat kebersamaan untuk menuju Halbar religius,” imbuhnya.
Di tempat yang sama, Ketua Panitia, Mudar Mustafa, mengatakan kegiatan bertajuk “Merawat Kebersamaan Menuju Halbar yang Religius” itu menghadirkan narasumber, seperti dosen Sosiologi Universitas Muhammadiyah Maluku Utara Herman Oesman, dosen IAIN Ternate Sahjad serta Tokoh Kristen dan Budayawan Kecamatan Sahu Thomas Tjala.
Menurutnya, kegiatan ini bertujuan untuk menyatukan visi dan misi serta persepsi melalui bacarita kampong, sehingga dapat dijadikan landasan pembinaan mewujudkan moderasi umat beragama di Halmahera Barat.
“Religius bukan hanya berarti taat beragama, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai moral dan etika yang luhur yang harus dijunjung tinggi dalam kehidupan bermasyarakat,” tutup Mudar. (adi/tan)