Hukum  

Penyalahgunaan Narkoba di Halmahera Barat Alami Peningkatan

Konferensi pers Polres Halmahera Barat. (Haryadi/NMG)

JAILOLO, NUANSA – Kasus penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba) di Kabupaten Halmahera Barat terus mengalami peningkatan. Hal itu diungkapkan Kapolres Halbar, AKBP Erlichson Pasaribu, dalam konferensi pers, Jumat (2/8).

Dalam jumpa pers tersebut, AKBP Erlichson didampingi Kasat Reskrim AKP Bakry Syaharuddin, Kasat Resnarkoba IPTU Muhammad Hasba, dan Kepala Seksi Humas IPTU Yuherson Dodowor.

Menurut Erlichson, ada tiga pengungkapan kasus yang ditangani oleh Resnarkoba, Reskrim, dan Satlantas Polres Halbar.

Hal ini menunjukkan kinerja Polres Halbar selama enam bulan telah melakukan penegakan hukum, perlindungan, pengayoman kepada masyarakat serta harmoni, kamtibmas, dan pembangunan (Harkamtibmas).

“Selama enam bulan, unit Resnarkoba telah menangani 8 kasus dengan jumlah tersangka 8 orang dengan total barang bukti 28,73 gram narkotika jenis ganja,” jelas Erlichson.

Menurutnya, jika diukur dari kuantitas dan kualitas tahun ini ada peningkatan. Sebelumnya, pada tahun 2023 ada 4 orang yang ditangkap, sedangkan tahun 2024 terhitung 6 bulan sudah 8 orang sudah ditangkap dan ditetapkan tersangka. Bahkan, sudah dilakukan tahap dua ke kejaksaan.

“Saat ini semua tersangka sudah kita lakukan tahap dua dan diserahkan ke kejaksaan bersamaan dengan barang bukti,” ujarnya.

“Kita akan lebih tingkatkan lagi, karena kita mendapatkan info ada yang lebih besar lagi, ada juga mabuk lem yang memang dampaknya lebih parah dari pada jenis narkotika yang lain, karena tidak bisa dijerat dengan UU yang efeknya lebih bahaya, terutama yang pemakainya itu anak-anak,” tambahnya.

Karena itu, Erlichson mengimbau kepada para orang tua agar lebih memperhatikan anak-anaknya dalam keseharian, karena sekarang mabuk lem ini kian marak, sehingga peran serta orang tua sangat penting dalam mengawasi anak-anaknya.

“Ini membuktikan bahwa kejahatan narkoba di Halmahera Barat semakin marak terjadi, tetapi kami juga akan berusaha melakukan pencegahan, di mana nanti dari fungsi Binmas juga melakukan penyuluhan-penyuluhan ke sekolah-sekolah maupun kepada masyarakat tentang bahaya narkotika,” katanya.

Kemudian disentil terkait apakah ada pejabat yang terlibat dalam kasus narkoba, Erlichson mengaku sejauh ini tidak ada pelaku dari kalangan pejabat.

“Sementara yang ditangani selama ini pelakunya dari kalangan pengangguran dan tukang becak motor,” pungkas Erlichson. (adi/tan)