TERNATE, NUANSA – Dua gunung berapi di Provinsi Maluku Utara kembali mengalami erupsi, Senin (5/8) malam. Dua gunung yang mengalami erupsi tersebut adalah Gunung Ibu di Kabupaten Halmahera Barat dan Gunung Dukono di Halmahera Utara. Gunung Ibu tercatat sudah berada di level III atau siaga. Sedangkan Gunung Dukono masih di level II atau waspada.
Gunung Ibu erupsi pada pukul 10.54 WIT dengan tinggi kolom teramati kurang lebih 600 meter di atas puncak kawah. Kolom abu berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat laut. Badan Geologi menyebut, erupsi Gunung Ibu pagi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 28 milimeter dan durasi 1 menit 35 detik.
Sedangkan Gunung Dukono menyemburkan abu erupsi setinggi 800 meter dengan kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu, intensitasnya tebal condong ke arah barat daya dan barat gunung. Erupsi Gunung Dukono terjadi sekitar pukul 11.57 WIT.
“Mengingat letusan dengan abu vulkanik secara periodik terjadi dan sebaran abu mengikuti arah serta kecepatan angin, sehingga area landasan abunya tidak tetap. Maka Badan Geologi merekomendasikan untuk tetap disediakan masker yang berguna menghindari ancaman bahaya terhirup abu,” ujar Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid.
Wafid mengimbau masyarakat dan pengunjung tidak memasuki kawasan Gunung Ibu pada radius 4 kilometer dari puncak kawah aktif. Untuk kawasan Gunung Dukono, Badan Geologi merekomendasikan masyarakat untuk tidak beraktivitas di radius 3 kilometer dari puncak kawah aktif, terutama di Kawah Malupang Warirang.
Fenomena erupsi oleh gunung api yang letaknya berdekatan bukanlah hal yang jarang terjadi. Saat konferensi pers daring oleh Badan Geologi, Kamis (6/6) lalu, Wafid kala itu menyebut gunung api memiliki karakteristik masing-masing. Letusannya mengikuti karakter masing-masing, mulai dari kegempaan tektonik, karakter magma, hingga bentuk dapur magmanya.
“Dan itu tidak saling berhubungan antara satu dan lain, khususnya dari beberapa lokasi yang tersebar jaraknya di Indonesia,” kata dia.
Petugas Posko Pemantau Desa Tokuoko, Kecamatan Tabaru, Halmahera Barat, juga melaporkan sampai saat ini aktivitas vulkanik Gunung Ibu masih berada pada status level III atau siaga.
Suara gemuruh yang timbul akibat erupsi terdengar hingga ke pos pengamatan Gunung Ibu. Untuk itu, Badan Geologi merekomendasikan masyarakat di sekitar Gunung Ibu agar tidak beraktivitas mendaki dan mendekati gunung itu dalam radius 4 kilometer.
Selain itu, lembaga tersebut juga menetapkan perluasan sektoral berjarak lima kilometer ke arah bukaan kawah pada bagian utara dari kawah aktif. Jika terjadi hujan abu, masyarakat yang beraktivitas di luar rumah disarankan untuk menggunakan masker sebagai pelindung hidung dan mulut demi menghindari bahaya gangguan sistem pernapasan. (tan)