JAILOLO, NUANSA – Polres Halmahera Barat mulai mengantisipasi akun-akun palsu yang beredar di media sosial (medsos) menjelang Pilkada 2024. Pemilik akun-akun anonim bakal diproses jika menyuarakan kebencian hingga suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA). Hal itu dilakukan lantaran akun palsu tersebut kerap melakukan ujaran kebencian hingga SARA.
Terkait itu, polisi bakal membentuk tim Humas untuk patroli cyber dalam upaya mengamankan akun anonim yang meresahkan masyarakat. Polisi juga akan mengerahkan 480 personel anggota Polres dan dibantu 420 personel BKO Brimob Polda Maluku Utara.
Kapolres Halbar, AKBP Erlichson Pasaribu, mengatakan untuk pilkada kali ini, pihaknya selalu koordinasi dengan Bawaslu Halbar terkait kejahatan pemilu. Pihaknya juga mengimbau agar masyarakat tidak terpancing oleh berita-berita hoax atau pun isu-isu yang mengarah pada ujaran kebencian hingga SARA.
“Terkait dengan akun anonim itu kami bakal bentuk tim Humas. Jika kedapatan pelaku yang melakukan ujaran kebencian dan penyebaran isu SARA, maka kami bakal tindak,” tegasnya.
Selain itu, pihaknya selalu menekankan ke Babinkamtibmas untuk memberikan imbauan kepada warga agar tidak selalu terpancing dengan isu kerawanan pilkada tahun ini.
“Untuk pilkada ini kami sudah melakukan link sektor Polda terkait bahaya pilkada tahun ini. Untuk di Halbar, kebanyakan rawan konflik ada di Jailolo Selatan dan Loloda. Karena wilayahnya merupakan wilayah terluar jauh, sehingga Babinkamtibmas sekitar juga kami tekankan pastikan untuk mengecek dengan benar adanya indikasi identitas ganda,” ujarnya.
“Kami tetap melakukan monitoring. Kita lakukan koordinasi dengan Polres Halmahera Utara atau pun KPU Halut melalui KPU halbar. Kita berharap pilkada kali ini tetap aman. Sekalipun ada data dari KPU melalui pantarlih, tetapi kami tetap melakukan pengecekkan ke wilayah atau lokasi tersebut,” pungkas dia. (adi/tan)