google.com, pub-1253583969328381, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Daerah  

Akademisi Sebut Ketua Gerindra Morotai tak Paham Kasus PT MMC

Alwadut Lule. (Istimewa)

DARUBA, NUANSA – Akademisi Universitas Pasifik Morotai, Alwadut Lule, menyoroti pernyataan Ketua DPC Partai Gerindra Morotai, Irwan Soleman, di media massa. Irwan dinilai mengada-ngada dan tak paham mengenai kasus PT MMC dan Rusli Sibua pada tahun 2015.

Sebelumnya, Irwan mengatakan sikap Partai Gerindra tak ingin mengusung Rusli Sibua sebagai calon Bupati Morotai di pilkada 2024 karena Rusli Sibua diduga terlibat dalam kasus pengrusakan fasilitas PT MMC.

google.com, pub-1253583969328381, DIRECT, f08c47fec0942fa0

“Bahwa apa yang disampaikan oleh Saudara Irwan Soleman tidak berdasar dan mengada-ngada tanpa dasar dan fakta hukum yang jelas. Kasus PT MMC merupakan perkara yang berada pada lingkup hukum perdata, bukan berkaitan dengan perkara pidana,” kata Alwadut kepada Nuansa Media Grup (NMG), Sabtu (10/8).

Menurutnya, kasus tersebut sama sekali tidak melibatkan Rusli Sibua sebagai perseorangan, tetapi perseteruan itu antara Pemkab Morotai dengan pihak perusahaan.

“Kemudian kasus ini tidak melibatkan Rusli Sibua sebagai perorangan/individu melawan PT MMC. Tetapi perkara perdata tersebut melibatkan pemda dengan PT MMC,” ujar Dekan Fisip Unipas Morotai itu.

Alwadut menegaskan, terkait dengan dugaan tindak pidana yang dilakukan oleh Rusli Sibua dalam perkara PT MMC tidak terbukti dan sudah dinyatakan kedaluwarsa. Sehingga itu, Irwan Soleman disebut hanya mengada-ngada dalam menafsirkan kasus tersebut.

Selain itu, Irwan juga dinilai membuat opini tanpa dasar, sehingga memunculkan kegaduhan di publik serta merugikan Rusli Sibua sebagai bakal calon bupati Morotai di pilkada 2024.

“Sehingga menurut saya, Bapak Rusli Sibua dapat mempertimbangkan, mengambil langkah hukum terhadap yang bersangkutan karena diduga telah melakukan penyebaran berita bohong yang menjurus pada pencemaran nama baik terhadap Bapak Rusli Sibua,” tegasnya.

“Harusnya proses pemilihan kepala daerah 2024 dihiasi dengan politik santun, bermartabat, dan beretika. Jangan mengedepankan politik yang dapat merusak tatanan demokrasi lokal yang pada akhirnya melumpuhkan nalar politik rasional (mencederai moral dan etika politik),” sambungnya menegaskan. (ula/tan)

google.com, pub-1253583969328381, DIRECT, f08c47fec0942fa0
Exit mobile version