TERNATE, NUANSA – Jumlah korban tewas akibat banjir bandang di Kelurahan Rua, Kecamatan Pulau Ternate, Kota Ternate, bertambah menjadi 11 orang. Sejumlah korban ditemukan tim gabungan hari ini, Minggu (25/8).
Data yang dikantongi sementara, terdapat 11 orang warga meninggal dunia dan 3 lainnya dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis lebih lanjut. Selain itu, puluhan rumah warga yang berada di lokasi titik banjir mengalami kerusakan berat maupun ringan.
Amatan Nuansa Media Grup (NMG) di lapangan, tim gabungan masih terus melakukan pencarian korban di dalam material lumpur batuan akibat banjir bandang.
Bahkan, jalan utama akses penghubung Kelurahan Rua dan Kastela tertutup parah. Sehingga, kendaraan tidak bisa melewati dan harus putar balik. Tidak hanya jalan akses penghubung, sisa material banjir bandang masih dilakukan pembersihan oleh pihak terkait menggunakan alat berat.
Samsudin Senen, salah satu warga Rua mengatakan, kejadian itu berlangsung sekitar pukul 04.00 dinihari tadi.
“Jadi korban termasuk cucu saya, dan kini sudah dievakuasi. Untuk kerusakan ini ada 30 rumah rusak berat maupun ringan,” ujarnya.
Sementara, Kasi Operasi dan Siaga Pencarian Pertolongan Basarnas Ternate, Bram Madya Temara, mengatakan sejauh ini tercatat ada 11 orang yang meninggal dunia.
“10 orang sudah dievakuasi oleh petugas dan 1 orang korban masih dalam proses pencarian atau evakuasi, karena tertimbun material banjir,” katanya.
“Sedangkan 3 orang yang mengalami luka-luka sudah dibawa ke RSUD Chasan Boesoirie dan Rumah Sakit Tentara untuk mendapatkan perawatan medis,” sambungnya.
Menurut Bram, saat dilakukan evakuasi memang terhambat, karena material banjir bandang sangat tinggi. Sehingga pihaknya meminta bantuan dari Dinas PUPR Kota Ternate untuk menyediakan alat berat.
“Jadi ada dua Excavator yang melakukan penggalian material banjir bandang yang cukup tinggi. Untuk kerusakan rumah warga sejauh ini belum ada data yang valid,” pungkasnya. (udi/tan)










