SOFIFI, NUANSA – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku Utara sedianya menerima Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik tahun 2024 senilai Rp179 miliar. Namun hingga Agustus 2024 ini, anggaran untuk proyek fisik tersebut belum terserap sama sekali. Sehingga, proyek DAK fisik dipastikan tak jalan jika anggarannya hangus.
Informasi yang diterima Nuansa Media Grup (NMG), DAK senilai Rp179 miliar itu tak kunjung tersalurkan atau belum masuk di kas daerah (kasda).
Plt Kepala Dikbud Malut, Damruddin ketika dikonfirmasi mengatakan, saat ini pihaknya belum memastikan dengan jelas apakah dana pusat itu sudah terpakrir di rekening daerah atau belum. Damrudin hanya memperkirakan dana tersebut masuk di setiap minggunya.
“Ketika dicek, ternyata belum masuk. Saya kira sudah masuk di kasda dan langsung tersalurkan ke rekening tim pelaksana,” ujarnya, Selasa (27/8).
Menurut Damruddin, total pagu Rp179 miliar ini terdiri dari Rp112 miliar untuk fisik dan Rp67 miliar pengadaan.
“Sekolah yang dapat DAK terbanyak itu di Halmahera Selatan dengan total 61 sekolah terdiri dari SMA/SMK dan SLB. Kemudian, Halmahera Utara tahun ini semua dapat,” katanya.
Meski begitu, dalam pengelolaan DAK yang dikhawatir adalah kondisi alam dan letak geografis seperti di Halmahera Selatan. Sebab itu, Damruddin mengklaim ini menjadi salah satu alasan dasar DAK tak kunjung disalurkan.
“Ini sudah menjadi kajian kita di internal, bagaimana memikirkan segala kemungkinan yang terjadi. Faktor alam dan georgrafis itu sudah kita perkirakan kondisi Halmahera Selatan dan Taliabu. Makanya solusinya dua bulan lalu kita rapat dengan semua tim pelaksana dan mereka sampaikan kendala-kendala yang melahirkan insiden, kondisi alam, jangan sampai menghambat pengangkutan material dan lainnya,” pungkas Damruddin. (ano/tan)