Polmas  

Pasangan IKLAS Deklarasi Maju Pilkada 2024, Singgung Lambatnya Pembangunan di Halbar

Deklarasi pasangan IKLAS untuk maju Pilkada Halmahera Barat. (Haryadi/NMG)

JAILOLO, NUANSA – Bakal calon bupati dan wakil bupati Halmahera Barat, Iskandar Idrus dan Lusiany Inggilina Damar (IKLAS) menggelar deklarasi dukungan untuk maju pilkada 2024. Deklarasi tersebut berlangsung di Desa Hatebicara, Kecamatan Jailolo, Selasa (27/8).

Dalam orasi politiknya, Iskandar menyampaikan Halmahera Barat sejak 20 tahun yang lalu hingga kini tidak ada yang beda, bahkan proses pembangunannya terbilang biasa-biasa saja.

“Padahal sejarah pembangunan Halmahera Barat 20 tahun yang lalu penuh perjuangan setelah dimekarkan oleh senior-senior untuk memindahkan dari Ternate hingga jadi Kabupaten Halmahera Barat. Semua itu penuh dengan tangisan, pengorbanan, ada demo besar-besaran bahkan ada darah yang keluar demi perjuangan Halbar,” ucap Iskandar.

Iskandar menuturkan, dalam proses pemindahan Halbar, ada yang mendapat perlakuan tidak baik seperti dipukul dan lain-lain. Bagi Iskandar, ini merupakan catatan sejarah yang tidak boleh diabaikan.

“Dengan kondisi sekarang, saya menjadi heran dengan pembangunan Halbar, padahal ada para senior yang ikut berjuang dalam pemindahan Halmahera Barat ke Jailolo, kita gelisah dengan situasi pembangunan yang ada di Halmahera Barat,” tegasnya.

Iskandar menegaskan, bukti lambatnya pembangunan di Halbar itu masih banyak desa-desa di Kecamatan Loloda yang belum diakses.

“Orang loloda saat ini masih berjalan kaki lewati kali Butu. Ini menjadi satu fakta yang tidak bisa kita hindari, ada kondisi ekonomi yang masih rendah, daya beli masyarakat masih susah, banyak penjual ikan di pasar yang tidak laku, tentu ini pertanda bahwa daerah ini tidak baik-baik saja,” ujarnya.

“Jadi saya dan Ibu Lusiany sama-sama berjuang untuk percepatan pembangunan di Halbar. Karena saat kita di Tobelo merasa malu dengan lambatnya pembangunan yang ada di Halbar,” tambahnya.

Selain itu, Iskandar mengaku saat berada di Bacan, merasa malu dengan perkembangan pembangunan di Halmahera Selatan bila dibandingkan dengan Halmahera Barat.

“Padahal Halmahera Barat ini menjadi kabupaten tertua di Maluku Utara. Kondisinya seperti ini dari dulu, seperti trotoar itu pembangunannya tidak signifikan,” tutup Iskandar. (adi/tan)