Opini  

BAHIM; Pembangunan yang Terlupakan

Oleh: Dr. Muammil Sun’an, SE., ME., M.AP
Akademisi Universitas Khairun

_____

PEMERATAAN pembangunan merupakan jawaban terhadap masalah ketimpangan, yang salah satu strateginya dapat dilakukan dengan menjamin ketersediaan infrastruktur yang disesuaikan dengan kebutuhan antarwilayah, sehingga mendorong investasi baru, lapangan kerja baru, meningkatnya pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.

Pemerataan pembangunan di daerah merupakan pilar penting untuk menopang perkembangan ekonomi dan mengurangi kesenjangan sosial. Maka dari itu, setiap daerah termasuk Pemerintah Kota Ternate yang telah diberikan anggaran dari pusat berupa dana perimbangan sekaligus kewenangan untuk membangun infrastrukturnya secara mandiri, harusnya bisa mendorong pembangunan di tiga kecamatan terluar, Batang Dua, Hiri, dan Moti (BaHiM).

Pemerintahan Kota Ternate di bawah kepemimpinan M. Tauhid Soleman yang salah satu misi atau program prioritasnya adalah Faduli BaHiM, yang dimaksudkan untuk menciptakan pemerataan pembangunan di antara wilayah terluar dengan wilayah pusat. Hal ini bertujuan agar ketimpangan pembangunan dan kesenjangan sosial bisa dikurangi. Jika Faduli BaHiM adalah program prioritas, maka dalam perencanaan pembangunan daerah termasuk alokasi anggaran (APBD), wilayah BaHiM harusnya menjadi prioritas dalam kegiatan Pemkot dan penganggaran.

Namun berjalannya roda pemerintahan hingga di penghujung atau berakhirnya masa jabatan wali kota, pembangunan di tiga kecamatan terluar (BaHiM) hanya menjadi sebuah kenangan pahit. Pembangunan BaHiM sudah terlupakan oleh pemerintah kota, yang harusnya menjadi tanggung jawab dalam menciptakan keadilan bagi masyarakat. Visi Ternate Mandiri dan Berkeadilan harusnya dipahami menciptakan masyarakat yang mandiri dan pembangunan yang adil dan merata.

Memasuki pemilihan wali kota, pastinya janji” Faduli BaHiM akan dikampanyekan lagi oleh incumbent sebagai visi misi periode 2025-2029. Akankah warga di tiga kecamatan terluar (BaHiM) masih percaya dengan janji-janji politiknya. Kiranya warga BaHiM akan kembali dijanjikan dengan rayuan politik incumbent bahwa akan komitmen membangun semua infrastruktur dasar dan kebutuhan masyarakat lainnya.

Sangat disayangkan Faduli BaHiM yang merupakan program prioritas, namun pembangunannya terlupakan. Padahal pemerintah kota belum lupa ingatan bahwa Faduli BaHiM adalah misi Ternate ANDALAN. Namun faktanya, BaHiM hanyalah sebuah catatan kelam pemerintah kota dalam dokumen perencanaan (RPJMD). Ibarat nasi sudah menjadi bubur, warga BaHiM hanya menelan pil pahit dari janji–janji politik. (*)