JAILOLO, NUANSA – Pedagang ikan di kawasan Festival Teluk Jailolo (FTJ) menolak direlokasi atau dipindahkan ke Pasar Rakyat Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat. Penolakan itu lantaran pasar yang dibangun Kementerian PUPR ini dinilai sirkulasinya sempit dan tak mampu menampung pedagang.
Sehingga itu, pedagang bersikeras dan memprotes saat ditertibkan Satpol PP. Kendati penertiban tersebut atas perintah Bupati James Uang, tetapi para pedagang tetap mempertahankan lokasi FTJ sebagai tempat jualan.
“Tong di sini cuma cari makan saja, kong ngoni bikin heboh,” ujar salah satu pedagang di lokasi, Kamis (5/9).
Pedagang mengaku, banyak pertimbangan yang membuat mereka harus bertahan di lokasi tersebut, seperti fasilitas yang kini disediakan oleh pemerintah di Pasar Rakyat Jailolo sirkulasinya sangat sempit dan tentu tak mampu menampung seluruh pedagang yang berada di lokasi FTJ.
“Torang di sini banya pak, baru tempat di situ kecil, memang ada tempat untuk torang bajual, tapi tara semua ini torang dapat tempat dan hanya sebagian saja,” ujar pedagang.
Selain tempat, rincian pengeluaran oleh pedagang dengan hasil pendapatan pun dipastikan sangat berpengaruh. Sebab, ikan di lokasi FTJ yang harus dibawa ke Pasar Rakyat Jailolo tentu mengeluarkan biaya. Sementara, pedagang yang tiba di lokasi tersebut menggunakan armada tangkap (ketinting) harus melakukan patungan untuk membayar upah jasa pemilik bodi.
“Kami dengan perahu bodi saja, torang samua baku tambah beli minyak, terus kalau torang di pasar Jailolo harus torang pake bentor untuk angka torang pe ikan, kalau ikan 4 bokor kong bolak-balik, torang mo dapa berapa untuk kebutuhan hari-hari. Belum lagi tong mencari tong pe anak pe biaya sekolah,” kata pedagang.
Alasan itu juga datang dari pedagang lain yang menjelaskan dengan sirkulasi yang kecil, akan berdampak pada peminat pembeli yang tentu mempengaruhi pendapatan serta busuknya ikan milik pedagang.
“Tempatnya sudah sempit, baru jauh dari air, maka lama-kelamaan akan bau busuk dan pembeli pun akan tara nyaman dan torang pe ikan yang nantinya rusak,” ucap pedagang. (adi/tan)