Opini  

Ternate Berbenah; Diantara Tumpukan Sampah dan Kesemrawutan Pembangunan

Oleh: Dr. Muammil Sun’an
Akademisi Universitas Khairun

_____

TAGLINE Ternate Berbenah yang digaungkan oleh pemerintah kota nampaknya hanya sebuah kata kiasan tanpa bukti nyata melalui kebijakan-kebijakan yang dijalankan dalam membangun sebuah kota. Berbenah dipahami sebagai suatu permbaruan, me-recycle, membangun, memperbaiki dan sebagainya. Jika Ternate berbenah dimaknai sebagai memperbaiki atau membangun, maka apa yang harusnya diperbaiki dan dibangun melalui kebijakan yang dilaksanakan dengan menggunakan anggaran daerah (APBD). Proses pembangunan kota harusnya didasarkan pada sebuah perencanaan yang disusun secara baik dan benar, bukan dibangun berdasarkan ilusi atau khayalan semata.

Prinsip perencanaan perkotaan tentunya meliputi keberlanjutan yakni pengelolaan lingkungan (sampah) dan pembangunan berkelanjutan. Selain itu, prinsip keadilan yakni memastikan akses yang adil terhadap sumber daya dan peluang bagi semua penduduk, serta prinsip efisiensi yang mana mengoptimalkan penggunaan sumber daya seperti anggaran, infrastruktur, dan layanan yang memadai.

Pemerintahan ANDALAN kiranya tidak bisa diandalkan lagi jika hanya sekadar bagi-bagi bansos dan pembangunan pangkalan ojek. Pemerintah Kota Ternate di bawah kepemimpinan M Tauhid Soleman telah menghambur-hamburkan anggaran daerah, namun tidak mampu mewujudkan Ternate Mandiri dan berkeadilan (visi-misi). Kompleksitas masalah kota seperti sampah, air bersih, pembangunan wilayah BaHiM (Batang Dua, Hiri, Moti) dan sebagainya ternyata tidak mampu diselesaikan oleh pemerintah kota. Bahkan berbagai permasalahan utama tersebut semakin menggerogoti kehidupan sosial masyarakat.

Hingga di penghujung pemerintahan, wali kota M Tauhid Soleman meninggalkan kesan buruk dari setiap kebijakan pembangunan kota Rempah. Ternate terus berbenah hanya sekadar orientasi proyek dalam pusat kota yang tidak selaras dengan program prioritas ANDALAN, namun pemborosan anggaran yang tidak memiliki dampak terhadap kesejahteraan masyarakat. Probematika kota yang semakin kompleks seperti sampah, air bersih, dan pembangunan BaHiM tidak mendapat perhatian serius dari Pemkot. Apa yang dimaksudkan dari tagline Ternate berbenah, jika faktanya tidak terjadi pembaruan atau pembangunan yang signifikan dan memperbaiki keadaan masyarakat dan penataan kota. Permasalahan sampah yang semakin kompleks, telah merusak wajah Kota Ternate, yang tidak mampu dibenahi oleh Pemkot Ternate. (*)