Daerah  

Kades Hatebicara Imbau Warga Jaga Keharmonisan di Tahun Politik

Kepala Desa Hatebicara, Iksan Abanou, saat memberi penyaluran BLT-DD kepada salah satu warga.

JAILOLO, NUANSA – Kepala Desa Hatebicara, Kecamatan Jailolo, Halmahera Barat, Maluku Utara, Iksan Abanou, mengimbau kepada warga untuk menjaga keharmonisan di tahun politik atau selama perhelatan Pilkada Serentak 2024.

Imbauan itu disampaikannya kepada Nuansa Media Grup (NMG), usai membagikan Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) Tahun 2024 kepada 44 kepala keluarga penerima manfaat di Kantor Desa Hatebicara, Rabu (18/9).

“Selaku pemerintah desa, perlu ditegaskan bahwa saya netral dan tidak memihak kepada siapapun selama perhelatan Pilkada 2024 baik itu Pemilihan Bupati maupun Pemilihan Gubernur,” tegas Iksan.

Iksan menambahkan, oleh karena telah bersikap netral, dirinya selaku kepala desa juga mengharapkan warga untuk tidak berkonflik hanya karena berbeda pilihan di momentum 5 tahunan itu.

“Jangan hanya karena berbeda pilihan persaudaraan kita jadi rapuh. Saya yakin setiap warga punya pilihan masing-masing, olehnya itu setiap perbedaan pilihan yang ada itu harus kita anggap sebagai rahmat bagi kampung kita,” tambahnya.

Iksan tidak memungkiri bahwa beberapa pihak telah melakukan pendekatan kepada dirinya untuk bergabung dan mendukung salah satu pasangan calon. Tapi ajakan tersebut tidak dia terima karena dikhawatirkan akan timbul perpecahan di tengah-tengah masyarakat maupun di pemerintah desa Hatebicara.

“Saya ingin masyarakat dengan pilihannya masing-masing tetap menjaga kerahasiaan pilihannya itu sampai ke bilik suara pada 27 November nanti. Maka untuk menjaga itu, saya ingin menjadi contoh bagi masyarakat saya. Bahwa saya memang punya pilihan, tapi pilihan itu menjadi rahasia pribadi saya yang tidak diketahui oleh orang lain, bahkan oleh istri saya sekalipun,” tegas Iksan.

Iksan meyakini bahwa keharmonisan di tengah masyarakat bisa tercapai apabila pilihan kepada salah satu pasangan calon menjadi rahasia masing-masing masyarakat. Hal itu tentu sejalan dengan prinsip pemilihan umum, yakni bebas, adil dan rahasia.

“Kita semua di sini sudah berpengalaman pada persoalan-persoalan seperti itu. Maka sering disebutkan bahwa pemilu itu bebas, adil dan rahasia. Makna dibalik adanya kata rahasia itu adalah supaya kita tidak berdebat panjang terhadap masing-masing pilihan yang ada sehingga tidak berujung konflik,” pungkasnya. (kep)