Polmas  

Basri Salama Jamin Maluku Utara Maju Jika MK-BISA Terpilih di Pilkada 2024

Kampanye Basri Salama di Desa Lola, Kecamatan Oba Tengah, Kota Tidore Kepulauan. (Istimewa)

TIDORE, NUANSA – Calon wakil gubernur Maluku Utara nomor urut 3, Basri Salama, mengungkapkan program kerja unggulan jika dirinya dan Muhammad Kasuba (MK-BISA) terpilih menjadi gubernur dan wakil gubernur Malut. Basri mengatakan, pendidikan hingga kesehatan akan menjadi program unggulan MK-BISA.

“Persoalan pendidikan, kesehatan, infrastruktur hingga penciptaan lapangan pekerjaan. Tidak ada lagi satu daerah maju sendiri di Malut, tidak ada lagi daerah yang tertinggal, tetapi bagaimana maju secara bersama-sama,” kata Basri saat berkampanye di Desa Lola, Kecamatan Oba Tengah, Kota Tidore Kepulauan, Selasa (1/10) malam.

MK-BISA, kata Basri, berencana membangun rumah sakit rujukan di Sofifi dan meningkatkan status sejumlah puskesmas di Malut menjadi rumah sakit tipe D.

Menurutnya, rencana tersebut merupakan bagian dari 15 program unggulan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Malut nomor urut 3 itu.

“Puskesmas-puskesmas yang memang sudah layak ditingkatkan jadi rumah sakit tipe D, ya kita akan tingkatkan sehingga bisa memiliki lebih banyak lagi ruang-ruang rawat inap,” ucap Basri.

Menurutnya, dengan banyaknya rumah sakit di daerah, masyarakat tidak lagi harus pergi jauh untuk berobat ke rumah sakit yang ada di kota, seperti Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Kota Ternate.

“Sehingga tidak terkonsentrasi harus ke Ternate, ke RSUD Chasan Boesoirie dan sebagainya, itu di tingkat kecamatan mereka bisa melayani dengan baik,” ungkapnya.

Basri menegaskan, peningkatan fasilitas kesehatan ini juga akan berlaku di seluruh kabupaten/kota di Malut, khususnya daerah pedesaan.

“Kita akan mengupayakan peningkatan dari sarana prasarana yang ada, misalnya kita lihat di daerah-daerah yang terluar khususnya di daerah-daerah pedesaan ini sulit untuk bisa menjangkau ketersediaan rumah sakit,” katanya.

Selain itu, pasangan MK-BISA juga akan meningkatkan puskesmas-puskesmas yang ada di desa menjadi PONED (Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar). Menurutnya, hal ini sebagai upaya untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB).

“Kita akan meningkatkan apa yang sudah ada di puskesmas-puskesmas bisa jadi akan menjadi PONED, itu bisa melakukan rawat inap khususnya bagi mereka yang akan melahirkan,” jelasnya.

Basri mengatakan, peningkatan kualitas kesehatan ini sebagai upaya untuk menciptakan pembangunan di Malut yang berkeadilan.

“Tentu kita ingin bahwa pembangunan di Malut ini akan ada keseimbangan dan keadilan, bukan hanya berpusat hanya di perkotaan atau di satu kabupaten/kota saja, tapi ini bisa menjangkau rasa keadilan dari Morotai sampai Pulau Taliabu,” tuturnya.

Basri menambahkan, dengan pemerataan pembangunan itu ada hal yang memang dirasakan oleh seluruh masyarakat yang ada di Malut.

“Kita ingin berbagai infrastruktur khususnya yang menyangkut pendidikan, kesehatan, dan perekonomian. Inilah yang akan kita jadikan perhatian kalau memang saya dan Ustaz Muhammad diamanahi untuk menata Maluku Utara,” pungkasnya. (tan)

Exit mobile version