DARUBA, NUANSA – Kondisi ruas jalan nasional di Kabupaten Pulau Morotai sangat memprihatinkan. Kondisi jalan di pusat kota Daruba itu meresahkan warga lantaran sudah banyak memakan korban. Parahnya lagi, jalan berlubang yang terus digenangi air ini tidak mendapat perhatian serius dari Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Maluku Utara.
Padahal, warga terutama para pengendara telah berulang kali menyampaikan keluhan tersebut, namun pihak balai selaku penanggungjawab seolah bungkam. Bahkan, beberapa titik jalan rusak tersebut tidak jauh dengan kantor Balai PUPR.
Warga pun mulai membandingkan kualitas jalan nasional yang dibangun justru lebih buruk dari akses jalan tani. Sehingga itu, sejumlah pengendara bentor yang terhimpun dalam Solidaritas Bentor Morotai melakukan aksi pembersihan jalan. Aksi tersebut dilakukan di ruas jalan utama Desa Gotalamo, Kecamatan Morotai Selatan, Selasa (1/10).
Para tukang bentor itu membersihkan timbunan pasir dan tanah yang tertampung di ruas jalan. Mereka juga memungut sampah dan material lainnya yang tersumbat di selokan. Selain itu, mereka mengaku kesal lantaran kualitas selokan yang dibangun oleh pihak balai sangat buruk. Imbasnya, meski tidak terjadi hujan, namun ruas jalan dan lingkungan warga selalu tergenang air.
“Akhirnya pada titik inilah tanah serta material sampah lainnya yang tertimbun perlahan di tempat saluran air dari waktu yang cukup lama, baru kemudian dia penuh dan tumpah sampai ke ruas jalan,” kata salah satu tukang bentor, Ibrahim.
“Kami juga dapat informasi bahwa beberapa hari terakhir ada kecelakaan ringan antar sopir bentor dan pengemudi roda dua saling senggol tepat di jalan rusak ini. Dan juga bertepatan dengan kegiatan kami hari ini, ada mobil truck hampir terbalik akibat roda belakangnya masuk di lubang yang terdapat di ruas jalan,” sambungnya.
Sehingga, pihaknya memandang aksi itu penting dilakukan untuk mencegah dan meminimalisir banjir yang akan terjadi di kemudian hari. Selain itu, pihaknya berharap tidak lagi terjadi kecelakaan di ruas jalan tersebut setelah kegiatan itu dilakukan.
“Kami juga berharap ke depan akan ada pemimpin di Morotai kayak dulu zamannya Ko Uci (Rusli Sibua), agar masalah rakyat yang terjadi di 88 desa di Morotai bisa diatasi, karena pemimpinnya bertanggung jawab dan cinta rakyatnya tanpa pandang bulu,” pungkasnya.
Terpisah, Kepala BPJN Maluku Utara saat dikonfirmasi belum merespons hingga berita ini ditayangkan. (ula/tan)