TERNATE, NUANSA – Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Maluku Utara mengendus dugaan cawe-cawe oleh sejumlah menteri kabinet Joko Widodo di Pilgub Maluku Utara tahun 2024.
Ketua KIPP Maluku Utara, Nurdin I Muhammad, mengatakan campur tangan pejabat negara tingkat menteri dalam Pilgub dapat berpotensi menimbulkan ketidakadilan dan memicu konflik.
“Kami meminta agar pejabat negara tingkat menteri menjaga netralitas dan tidak menggunakan jabatannya untuk mendukung calon tertentu dalam Pilgub Maluku Utara,” tegas Nurdin, Rabu (16/10).
Selain itu, KIPP meminta Bawaslu RI untuk mengawasi secara ketat kepada pejabat setingkat menteri yang cawe-cawe di Pilgub Malut.
“Bila perlu memberikan sanksi, karena ada upaya terselubung dan terang-terangan keterlibatan sejumlah menteri di Pilgub Maluku Utara,” ujarnya.
Nurdin menambahkan, KIPP Maluku Utara akan mengawasi ketat pelaksanaan Pilgub dan siap melaporkan setiap pelanggaran yang terjadi, termasuk jika ditemukan bukti keterlibatan pejabat negara dalam proses politik.
“Kami akan bekerja sama dengan pihak berwenang untuk menindak tegas setiap pelanggaran yang terjadi,” tegasnya.
KIPP Maluku Utara berharap agar Pilgub Maluku Utara dapat berlangsung dengan jujur, adil, dan demokratis.
“Kami mengajak semua pihak untuk bersama-sama menjaga kondusivitas dan keamanan selama proses Pilgub,” pungkas Nurdin. (tan)