Polmas  

Bawaslu Bantah Tangkap Pelaku Politik Uang di Kepulauan Sula

SANANA, NUANSA – Menjelang pencoblosan pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak tahun 2024, warga dikejutkan dengan informasi adanya penangkapan tim sukses pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Maluku Utara, Muhammad Kasuba dan Basri Salama, yang diduga terlibat dalam politik uang di Kabupaten Kepulauan Sula, Selasa (26/11).

Informasi itu viral lewat video berdurasi 59 detik. Dalam video tersebut menunjukkan masyarakat menggerebek orang yang diduga tim sukses di salah salah hotel bernama Galaksi. Pelaku diduga membawa uang tunai ratusan juta rupiah dan masyarakat berteriak tim sukses nomor urut 3, namun tidak menyebutkan nama calon kepala daerah. Atas dasar itu, publik mengaitkan dengan paslon nomor urut 3, MK-BISA.

Video tersebut beredar di sejumlah grup WhatsApp dan Facebook dengan narasi sebagai berikut: “DI DUGA TIM SUKSES MUH KASUBA DI PULAU SULA SANANA ,TERLIBAT POLITIK UANG DENGAN RATUSAN JUTA RUPIAH DI HOTEL GALAKSI SANANA KEPULAUAN SULA.PROVINSI MALUKU UTARA.BARANG BUKTI DAN OKNUM DI AMANKAN PETUGAS KEAMANAN UNTUK DI PROSES SECARA HUKUM. Hingga  berita ini di turunkan telah cukup bukti secara hukum”.

Terkait itu, Bawaslu Sula membantah keras informasi tersebut. Anggota Bawaslu Sula, Zulfitrah Hasyim, mengatakan di kota Sanana tidak ada penginapan Galaksi. Selain itu, Bawaslu pun tidak melakukan tindakan penangkapan atas masalah money Politics hingga H-1 pungut hitung.

“Sebagaimana video yang beredar, kejadian tersebut bukan terjadi di Sanana, karena di Sanana tidak ada Hotel Galaksi, jadi video yang beredar dengan tulisan narasi bahwa kejadian tersebut terjadi di Sanana adalah hoaks,” timpalnya.

Zulfitrah menghimbau agar masyarakat tidak mudah percaya dengan informasi yang beredar di media sosial dan harus dicek langsung ke lembaga berwenang.

“Secara kelembagaan, kami Bawaslu Kabupaten Kepulauan Sula ingin menyampaikan bahwa besok tanggal 27 November 2024, kita akan menghadapi tahapan pemungutan dan penghitungan suara. Jadi kami mengimbau kepada masyarakat untuk tidak turut menyebarkan dan terpengaruh dengan berita hoaks yang dapat menggangu tahapan pilkada,” imbuhnya. (tan)