Daerah  

Wow! Anggaran Belanja Mami dan ATK di BPKAD Morotai Capai Miliaran Rupiah

Ilustrasi.

DARUBA, NUANSA – Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Pulau Morotai mengalokasikan anggaran yang cukup fantastis untuk belanja makan-minum (mami) dan alat tulis kantor (ATK) tahun 2023.

Anggaran untuk dua pos belanja itu telah menghabiskan dana sekitar Rp4,1 miliar. Hal ini kemudian memunculkan pertanyaan publik terkait transparansi dan efisiensi pengelolaan anggaran yang melekat di badan keuangan itu.

Data yang diterima Nuansa Media Grup (NMG) menyebutkan, realisasi anggaran BPKAD per 31 Desember 2023, telah mengalokasikan Rp2,82 miliar untuk makan dan minum rapat, di mana seluruhnya sudah terealisasi. Selain itu, anggaran untuk belanja alat/bahan cetak kantor juga mencapai angka yang fantastis, yakni Rp1,32 miliar, dan sudah sepenuhnya terpakai.

Dengan itu, untuk kedua pos belanja ini telah menghabiskan anggaran Rp4.145.535.000 dari anggaran negara dalam satu tahun.

Salah satu staf BPKAD Morotai mengatakan, selama tahun 2023, pihaknya hanya mengadakan satu kali rapat dinas, yaitu rapat evaluasi.

“Seingat saya, rapat dinas hanya satu kali sepanjang tahun 2023,” kata dia yang enggan disebut namanya, Selasa (3/12).

Ia mengaku, tidak mengetahui secara rinci besaran anggaran yang dialokasikan untuk makan dan minum. Namun, kata dia, bahwa rapat tersebut memang jarang dilakukan. Sementara, untuk belanja ATK, anggaran yang digunakan untuk membeli kertas HVS, mencetak dokumen kantor dan kebutuhan administratif lainnya juga tak ia ketahui secara pasti.

“Soal jumlah anggaran, lebih baik ditanyakan langsung ke pimpinan,” ujarnya.

Di sisi lain, belanja anggaran untuk dua pos ini tidak sebesar rata-rata OPD di Morotai. Bahkan, mereka mengaku, anggaran mami dan ATK di setiap OPD hanya berkisar puluhan juta rupiah.

“Anggaran mami dan ATK hampir di semua OPD di luar dari BPKAD itu hanya puluhan jutaan, tidak sampai ratusan juta,” kata salah satu staf di kantor Bupati Morotai.

“Jadi tong (kami) di OPD lain itu gigit jari, sebab anggaran makan dan minum saja terbatas,” sambungnya.

Terpisah, Kepala BPKAD Morotai, Suriani Antarani, ketika dikonfirmasi perihal tersebut belum memberikan tanggapan hingga berita ini ditayangkan. (ula/tan)

Exit mobile version